Fungsi kepemimpin berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok / organisasi masing – masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi kerja. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial , karena harus diwujudkan dalam interaksi individu dalam situasi sosial itu dalam suatu kelompok atau organisasi. Menurut Rivai, 2004 ) fungsi kepemimpinan memililiki dua dimensi yaitu dimensi yang berkenaan dengan kemampuan mengarahkan ( direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin. Dimensi yang kedua yaitu dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang – orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas – tugas pokok kelompok atau organisasi.
Secara operasional , fungsi kepemimpinan dibedakan dalam lima fungsi pokok yaitu fungsi intruksi, fungsi konsultasi, fungsi partisipasi, fungsi delegasi, dan fungsi pengendalian.
Fungsi Instruksi adalah fungsi yang bersifat komunikasi satu arah. Maksudnya adalah pemimpin sebagai komunikator dalam artian merupakan pihak yang menentukan apa bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dilaksanakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memberikan motivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah atasan.
Fungsi Konsultasi adalah fungsi yang bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan , pemimpin pasti memerlukan bahan pertimbangan dari bawahan , yang mengharuskannya untuk berkonsultasi dengan orang – orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informsi yang diperluka dalam menetapkan keputusan.Tahap selanjutnya adalah , konsultasi yang dari pimpinan pada orang – orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan – keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Fungsi Partisipasi adalah fungsi yang bersifat mengaktifkan orang – orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Dalam menjalankan fungis pemimpin harus aktif. Partisiipasi bukan berarti orang – orang yang dipimpin bebas melakukan semaunya, dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok dan fungsi orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebgai pemimpin dan bukan pelaksana.
Fungsi Delegasi adalah fungsi memberikan pelimpahan wewengang membuat atau menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari atasan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang – orang yang menerima delegasi tersebut harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki prinsip yang sama persepsi dan aspirasi.
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas anggotanya secara dan dalam koordinasi yang efektif , sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalia diwujudkan melalui kegiatan bimbingan pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
Menurut Rivai, seluruh fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat, mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu mengerjakan masalah dan mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing – masing, menumbuhkembangkan kemampuan memikul tanggung jawab dan pemimpin harus mendayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali
Secara operasional , fungsi kepemimpinan dibedakan dalam lima fungsi pokok yaitu fungsi intruksi, fungsi konsultasi, fungsi partisipasi, fungsi delegasi, dan fungsi pengendalian.
Fungsi Instruksi adalah fungsi yang bersifat komunikasi satu arah. Maksudnya adalah pemimpin sebagai komunikator dalam artian merupakan pihak yang menentukan apa bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dilaksanakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memberikan motivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah atasan.
Fungsi Konsultasi adalah fungsi yang bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan , pemimpin pasti memerlukan bahan pertimbangan dari bawahan , yang mengharuskannya untuk berkonsultasi dengan orang – orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informsi yang diperluka dalam menetapkan keputusan.Tahap selanjutnya adalah , konsultasi yang dari pimpinan pada orang – orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan – keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Fungsi Partisipasi adalah fungsi yang bersifat mengaktifkan orang – orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Dalam menjalankan fungis pemimpin harus aktif. Partisiipasi bukan berarti orang – orang yang dipimpin bebas melakukan semaunya, dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok dan fungsi orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebgai pemimpin dan bukan pelaksana.
Fungsi Delegasi adalah fungsi memberikan pelimpahan wewengang membuat atau menetapkan keputusan baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari atasan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang – orang yang menerima delegasi tersebut harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki prinsip yang sama persepsi dan aspirasi.
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses mampu mengatur aktivitas anggotanya secara dan dalam koordinasi yang efektif , sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalia diwujudkan melalui kegiatan bimbingan pengarahan, koordinasi dan pengawasan.
Menurut Rivai, seluruh fungsi kepemimpinan tersebut diselenggarakan dalam aktivitas kepemimpinan secara integral, yaitu pemimpin berkewajiban menjabarkan program kerja, mampu memberikan petunjuk yang jelas, berusaha mengembangkan kebebasan berfikir dan mengeluarkan pendapat, mengembangkan kerja sama yang harmonis, mampu mengerjakan masalah dan mengambil keputusan masalah sesuai batas tanggung jawab masing – masing, menumbuhkembangkan kemampuan memikul tanggung jawab dan pemimpin harus mendayagunakan pengawasan sebagai alat pengendali
Mantap blognya ms bro ...klo bleh ijin share...
ReplyDelete