Jan 20, 2020

PERTUMBUHAN FISIK ANAK USIA PRASEKOLAH

Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur) perubahan ukuran tubuh dan bagiannya seperti peningkatan jumlah sel, jaringan, struktur, dan sistem. Sebagai contoh pertumbuhan fisik seseorang dengan bertambahnya tinggi badan, berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan polanya dapat diprediksikan. Tahap pertumbuhan yang paling cepat terjadi pada usia prenatal, bayi dan usia remaja (DeLaune & Ladner, 2011). Pengertian lain tentang pertumbuhan adalah berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Dapat diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan lain-lain (Ikatan Dokter Indonesia, 2003).

Pertumbuhan mengacu pada perubahan ukuran dan fungsi seluruh tubuh atau bagian tubuh. Ini adalah perubahan kuantitatif yang dapat diukur dengan menilai perubahan pada berat, panjang,tinggi, dan keluaran fungsional (Bowden & Greenberg, 2010). Pertumbuhan normal adalah perkembangan dari perubahan tinggi, berat, dan lingkar kepala yang sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk populasi tertentu.

Pertambahan pertumbuhan ditafsirkan dalam konteks potensi genetik untuk anak tertentu. Pertumbuhan normal merupakan cerminan dari keseluruhan kesehatan dan status gizi. Memahami pola pertumbuhan normal memungkinkan deteksi dini penyimpangan patologis (misalnya, kenaikan berat badan yang buruk karena gangguan metabolisme, perawakan pendek karena penyakit radang usus) dan dapat mencegah evaluasi yang tidak perlu pada anak-anak dengan variasi normal pertumbuhan yang dapat diterima (Lifshitz & Cervantes, 1996).

Perawat meningkatkan kesehatan kliennya pada orang sejak masa lahir hingga kematian. Semua orang, berapapun usianya, memiliki kebutuhan perawatan kesehatan yang unik baik pada aspek tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial budaya spiritual, dan lingkungan. Perawat dalam merencanakan dan memberikan perawatan yang holistik, perlu memahami karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang khas, tugas, dan kebutuhan klien dari segala usia (Taylor, Lillis, LeMone, & Lynn, 2011).

Perkembangan fisik setiap orang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan pola warisan genetik pada kromosom. Anak yang belum lahir akan memulai kehidupan dengan karakteristik fisik spesifik. Faktor lingkungan semenjak anak lahir hingga tahun-tahun awal pertumbuhan memberikan pengaruh psikologis awal dan kontak sosial melalui pengalaman positif atau negatif dengan orang tua maupun pengasuh. Sebagai contoh pengaruh lingkungan di sekitar anak dapat berkembang melalui pengasuh secara langsung atau dari keluarga, perkembangan dipengaruhi oleh berbagai macam pengalaman psikososial, kognitif, moral, dan perkembangan spiritual dipupuk melalui interaksi dalam keluarga, sekolah, dan komunitas. Pemahaman berbagai variabel-variabel yang saling terkait ini pada tahapan kehidupan tertentu melalui teori pertumbuhan dan perkembangan manusia (DeLaune & Ladner, 2011).

Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara teratur, berurutan, terus menerus dan kompleks. Semua manusia mengalami pola pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang sama, tetapi karena pola dan tingkat ini bersifat individual, variasi yang luas dalam perubahan biologis dan perilaku dianggap normal. Dalam setiap tingkat perkembangan, capaian pada tahap tertentu yang akan terjadi dapat diidentifikasi misalnya, kapan pertama kali bayi dapat berguling, merangkak, berjalan, atau mengucapkan kata-kata pertamanya. Meskipun pertumbuhan dan pengembangan terjadi secara individual untuk orang yang berbeda, generalisasi tertentu dapat dibuat tentang sifat pengembangan manusia untuk semua orang. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan fungsi pematangan intelektual dan emosional individu (Taylor et al., 2011).

Tujuan dari perawatan anak adalah untuk memaksimalkan potensi setiap anak. Kita perlu memahami tahap pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku normal untuk memantau perkembangan anak-anak, untuk mengidentifikasi keterlambatan atau kelainan dalam perkembangan, dan untuk menasihati orang tua. Selain pengalaman klinis dan pengetahuan pribadi, praktik yang efektif membutuhkan pengetahuan dengan perspektif teoretis utama dan strategi berbasis bukti untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Pemahaman bagaimana kekuatan biologis dan sosial berinteraksi dalam hubungan orangtua-anak, dalam keluarga, dan antara keluarga dan masyarakat yang lebih besar. Pertumbuhan adalah indikator untuk kesejahteraan secara keseluruhan, penyakit kronis, dan stres interpersonal dan psikologis. Dengan memantau anak-anak dan keluarga dari masa ke masa, kita dapat mengamati hubungan timbal balik antara pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, motorik, dan emosional. Memahami model perkembangan akan membantu menjelaskan pola perilaku normal dan membantu dengan pencegahan masalah perilaku (Kliegman et al., 2007).

Perawat meningkatkan kesehatan kliennya pada orang sejak masa lahir hingga kematian. Semua orang, berapapun usianya, memiliki kebutuhan perawatan kesehatan yang unik baik pada aspek tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial budaya spiritual, dan lingkungan. Perawat dalam merencanakan dan memberikan perawatan yang holistik, perlu memahami karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang khas, tugas, dan kebutuhan klien dari segala usia (Taylor, Lillis, LeMone, & Lynn, 2011).

Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi rata-rata anak usia 3 tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7 cm dan rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm. Pertambahan berat badan selama periode usia prasekolah sekitar 2,3 kg per tahun. Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan akan mengalami peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh sekitar 5 hingga 7,5 sentimeter per tahun.

Lemak bayi yang hilang dan pertumbuhan otot selama tahun-tahun prasekolah menjadikan penampilan anak terlihat lebih kuat dan dewasa. Panjang tengkorak juga bertambah sedikit, dengan rahang bawah menjadi lebih jelas. Rahang atas melebar selama tahun prasekolah sebagai persiapan untuk munculnya gigi permanen, biasanya mulai sekitar usia 6 Tahun (Kyle, 2012; MedlinePlus, 2019).

logoblog

No comments:

Post a Comment