May 16, 2025

Lamanya Sistem Pendidikan Persekolahan

Program akselerasi pendidikan yang tengah kita gagas ini pada hakikatnya merupakan salah satu wujud penanaman budaya efisien pendidikan dalam masyarakat Indonesia. Artinya, lamanya masa sekolah kita selama ini yang cenderung menyebabkan terjadinya pemborosan waktu, uang, dan tenaga merupakan masalah inefisiensi yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.

Salah satu kesalahan kita adalah kebanyakan dari kita berpendapat bahwa waktu adalah sesuatu yang selalu tersedia secara melimpah ruah dalam kehidupan kita. Kebanyakan dan kita hanya menyadarı bahwa dana atau uang yang langka dalam kehidupan kita. Dan dalam persoalan tenaga kebanyakan dan kita menganggapnya bahwa tenaga ini merupakan sesuatu yang tidak selalu mempunyai nilai.

Analisis mengenai pemborosan waktu, dana, dan tenaga ini masih dapat diperpanjang lagi secara ad infinitum. Dengan demikian, sudah saatnya kita menanamkan pandangan pandangan baru tentang nilai waktu, dana, dan tenaga bagı dunia pendidikan sekolah kita. Melalui program akselerasi pendidikan ini, kita akan dapat mengharapkan terciptanya peserta didik nantinya yang dapat hidup dan bekerja secara lebih efisien daripada peserta didik kita selama inı

Melihat kenyataan ini, maka paling tidak pendidikan sekolah haruslah ditujukan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan dengan pemanfaatan waktu, dana, dan tenaga untuk mendukung aktivitas pendidikan agar dapat memberikan pelayanan pendidikan di sekolah secara baik

Sementara, dari sistem pendidikan persekolahan yang kita bangun selama ini diharapkan akan mampu untuk memberikan nilai tambah yang jauh lebih baik dari sebelumnya pada peserta didik (siswa atau mahasiswa) di setiap jenjang dan tingkatan, dengan mengalokasıkan waktu, biaya, tenaga, sarana dan fasilitas pendukung lainnya.

Investasi waktu, biaya, tenaga, sarana dan fasilitas pendukung pendidikan persekolahan dinilai berpengaruh besar dalam meningkatkan kualitas mutu pelayanan sistem pendidikan persekolahan yang bertumpu pada tenaga kependidikan (pimpinan, guru, dosen, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung pendidikan lainnya). Meskipun pada kenyataannya, kelihatan bahwa investasi-investasi tersebut bukan merupakan jaminan terhadap peningkatan kualitas mutu pelayanan sistem pendidikan persekolahan

Dalam investasi terhadap waktu, sistem pendidikan persekolahan kita kelihatan menerapkan kuota belajar yang cukup lama. Hal ini dapat kita lihat mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sekolah Menengah Umum/Kejuruan, sampai kepada Perguruan Tinggi Akibatnya, sistem pendidikan atau persekolahan yang ada tersebut melakukan fungsi dan perannya secara tidak efisien (inefisiensi)

Inefisiensi investasi waktu untuk menempuh pendidikan dalam sistem pendidikan persekolahan tersebut, tidak saja menghabiskan banyak waktu untuk menekuni pendidikan yang terlalu lama, tetapi juga sekaligus menghilangkan kesempatan untuk berkarir secara produktif, di samping untuk menikmati hasıl-hasil pendidikan yang digelutinya.

Jika dilihat pada jenjang sistem pendidikan persekolahan, inefisiensi alokasi waktu dalam menekuni pendidikan di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah (SLTP atau SMU/SMK), dan Perguruan Tinggi, sedikit bervariasi terutama pada perguruan tinggi yang sangat dipengaruhi oleh prestasi akademik mahasiswa yang bersangkutan. Akan tetapi sangat jarang hal ini dilakukan di kalangan siswa, baik di tingkat dasar (SD dan SLTP) maupun di tingkat menengah (SMU/SMK).
logoblog

No comments:

Post a Comment