Mar 21, 2016

Sekitar 285 ribu Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) akan Diberikan Pelatihan K-13 untuk Menerapkan Kurikulum pada Awalan Tahun Ajaran Baru

Sebanyak 285 ribu guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) akan diberikan pelatihan kurikulum 2013 (K-13). Pelatihan ini akan diberikan instruktur K-13 tingkat provinsi. Kurikulum 2013 resmi diberlakukan secara nasional mulai Juli mendatang. Pemerintah optimistis, seluruh sekolah yang menerapkan K-13 akan mudah mengimplementasikannya karena metodenya lebih sederhana dan ringkas.

Pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2015, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ( Kabalitbang ) menegaskan bahwa kalau sebelumnya penilaiannya double. Siswa juga dibatasi proses berpikirnya. Misalnya SD hanya sebatas pemahaman, SMP analisa, dan SMA mencipta. Sekarang SD bisa menciptakan sesuatu karena materinya kita satukan, tidak dipenggal-penggal lagi.

Dikesempatan yang sama Kabalitbang biasa disapa Totok  mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka.
“Guru Matematika bisa memberikan penilaian spiritual misalnya ketika melihat siswanya nyontek. Guru berhak memberikan pengetahuan spiritual dan menilai. Penilaian itu kemudian diserahkan kepada guru Agama dan PPKN," lanjutnya.

Cara ini menurut Totok, akan mengurangi beban guru Matematika dan Bahasa karena tidak harus memperhatikan detil anak didiknya.“Penilaian spiritual kami kembalikan ke titahnya. K-13 juga mengedepankan pembelajaran aktif, jadi tidak hanya pemaparan slide saja. Antara guru dan murid saling interaktif,” katanya

Ditempat yang berbeda Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud dalam hal ini Hamid Muhammad menjelaskan, Sekitar 285 ribu guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) akan diberikan pelatihan kurikulum 2013 (K-13). Pelatihan ini akan diberikan instruktur K-13 tingkat provinsi. jadi jenjang pelatihannya narasumber nasional memberikan pelatihan kepada instruktur nasional. Kemudian instruktur nasional melatih instruktur provinsi. Selanjutnya instruktur provinsi melatih seluruh guru dan kepsek.

Metode pelatihannya berbasis aktivitas dan kelompok-kelompok. Nantinya ,guru dan kepsek akan berinteraksi dengan instruktur. “Jadi peserta tidak sekadar mendengar dan mencatat, tapi lebih aktif lagi,” ucapnya. Adapun total narasumber dan instruktur nasional yang terlibat dalam pelatihan K-13 ini sekitar 917 orang. Diharapkan, akhir Juni seluruh guru dan kepsek sudah mendapatkan pelatihan K-13 agar pekan ketiga Juli bisa langsung melaksanakan pembelajaran.
logoblog

No comments:

Post a Comment