Aset paling penting yang harus
dimiliki oleh organisasi, baik organisasi privat maupun organisasi public
adalah tenaga kerjanya atau manusianya (human resources).
Terminologi SDM merujuk kepada orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi,
dan signifikansi upaya SDM merupakan elemen yang senantiasa ada dalam setiap
organisasi. Berhasil dan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung pada
SDM-nya tersebut, karena mereka inilah yang bekerja membuat rencana atau
program, mengembangkan diri, mengadakan inovasi, dan dalam mencapai tujuan
organisasi. Berpegang dari pengertian tersebut bahwa SDM harus diartikan
sebagai sumber kekuatan yang berasal dari manusia, serta merujuk pada
individu-individu dalam organisasi dan dapat didayagunakan oleh organisasi itu.
Keberadaan SDM dalam organisasi adalah merupakan sumber daya yang paling vital dan merupakan kekuatan (power) bagi kelangsungan hidup suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Seperti apa yang dikatakan oleh Theodore Schults yang memopulerkan human capital sebagai modal insani, menekankan bahwa SDM sebenarnya adalah aset atau modal bagi sebuah organisasi yang justru akan menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam merealisasikan visi dan strateginya (Ruky, 2006:11).
Keberadaan SDM dalam organisasi adalah merupakan sumber daya yang paling vital dan merupakan kekuatan (power) bagi kelangsungan hidup suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Seperti apa yang dikatakan oleh Theodore Schults yang memopulerkan human capital sebagai modal insani, menekankan bahwa SDM sebenarnya adalah aset atau modal bagi sebuah organisasi yang justru akan menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam merealisasikan visi dan strateginya (Ruky, 2006:11).
Permasalahan yang sangat
mendasar berkaitan dengan SDM organisasi adalah masalah kualitas, apalagi kalau
dipandang bahwa semua SDM itu sama. Padahal hakikatnya manusia itu berbeda,
baik secara fisik, emosional, maupun psikologisnya. Intinya bahwa pluralisme
dikalangkan karyawan itu ada dan harus menjadikan perhatian untuk dapat
mengenali, menggali, dan mengembangkan kompetensi yang dimilikinya sehingga
mereka dapat bekerja secara optimal, produktif, dan profesional dengan kualitas
yang mewadahi. Menurut Ruky (2006:11) bagi sebuah perusahaan atau organisasi
manapun, ada “tiga” sumber daya atau modal strategik lain yang mutlak harus
mereka miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan atau organisasi yang
unggul.
Tiga sumber daya kritis tersebut adalah:
- Financial resource yaitu sumber daya yang berbentuk dana atau modal finansial yang dimiliki.
- Human resource yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari manusia sebagai modal yang paling dasar.
- Information resource yaitu sumber daya yang berasal dari berbagai informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis ataupun teknis.
Lebih lanjut dikatakan oleh
Ruky bahwa dari ketiga sumber daya tersebut yang paling penting dan bersifat
strategik sekaligus sulit diperoleh dan dikelola adalah human resource,
yaitu SDM yang mempunyai kualitas pas sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
organisasi baik privat maupun public.
Menurut Syamsudin (2006:21) bahwa
pengertian SDM adalah orang-orang yang merancang serta menghasilkan barang dan
jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial,
serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. SDM inilah yang
menggerakkan sumber daya lainnya, dan tanpa orang-orang yang memiliki keahlian
dan berkompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.
Banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh organisasi tidak akan dapat
memaksimalkan produktivitasnya tanpa adanya komunitas karyawan yang
berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi. SDM
merupakan sumber daya yang sangat penting bagi efektivitas organisasi, ada dua
alasan pokok.
- SDM adalah orang yang merancang dan memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitas, memasarkan suatu produk, mengalokasikan sumber daya finansial, dan menentukan seluruh tujuan serta strategi organisasi.
- SDM merupakan alat yang paling vital dan pokok dalam menjalankan roda organisasi atau menjalankan bisnis perusahaan (Simamora, 1995:1-2).
No comments:
Post a Comment