Kota Balikpapan hanyalah sebuah kota Madya, meski demikian
kota Balikpapan lebih ramai ketimbang ibu kota provinsi Kalimantan Timur yaitu
Kota Samarinda. Kota Balikpapan sangat lengkap Mulai sarana dan prasarana yaitu
bandara, pelabuhan, hotel bertaraf internasional. Orang-orang luar Kalimantan
lebih menganal kota Balikpapan di bandingkan Samarinda.
Kota Balikpapan adalah kota perusaahan minyak sebagai sumber
devisa bagi Kalimantan Timur sehingga dikenal dengan nama kota Pertamina sejak
tahun 1889 yang dipimpin oleh Sultan Kutai Kartanegara ke 17 yaitu Sultan AM
Sulaiman
Konon pada Tahun 1783 di
tanah Pasir sudah berlangsung kerajaan yang mempunyai pemerintahan yang
teratur. Rakyatnya hidup dengan berkecukupan. Kekuasaan raja meliputi berbagai
wilayah hingga sampai di Kalimantan Selatan. Daerah itu berupa sebuah teluk
yang indah mengandung berbagai sumber daya alam sangat banyak. Masyarakat yang tinggal sepanjang teluk itu
hidupnya sebagai nelayan dan petani. Masyarakatnya hidup dalam keadaan yang
makmur dan damai yang penuh toleransi. Pada waktu itu kerajaan dipimpin oleh
Sultan Aji Muhammad. Sebuah nama yang melambang kesucian jiwa dan kebesaran
pemiliknya.
Aji Mahmud memilik putri bernama Aji Tatin. Setelah dewasa,
Putra kerajaan Kutai Kartanegara mempersunting putri Aji Muhammad. Untuk masa
depan putri Aji Muhammad, Aji Tatin meminta sebagian wilayah kekuasaan Aji
Muhammad. Aji Muhammad pun memberikan wilayah teluk, yang belum memiliki nama.
Pada suatu waktu, Aji Tatin memerintahkan panglimanya dan anak
buahnya untuk menarik upeti dari rakyat berupa papan dengan menggunakan perahu.
Panglima dan anak buahnya mulai menarik upeti kepada rakyatnya dengan
menggunakan perahu. Hari demi hari dilaksanakan tugasnya dengan baik dan
lancar.
Seperti biasa, panglimanya menarik upeti dari rakyat dengan
perahu. Perahu yang ditumpangi Panglima diterpa angin topan yang yang sangat
dahsyat. Perahu yang sarat dengan muatan papan diterpa angin.Panglima dan anak
buahnya berusaha berusaha merapat ke pantai, Namun tidak berdaya karena
gelombang yang ganas dan tiupan angin yang kuat membuat perahu terhempas sebuah
pulau karang. Galah yang digunakan pendayung patah dan perahu yang sarat muatan
itu karam.
Demikian cerita Asal Mula Nama Kota Balikpapan dari daerah
Kalimantan Timur berawal dari peristiwa karamnya perahu Aji Tatin yang sarat
muatan papan hasil upeti dari masyarakat. Pesan moral yang dapat dipetik dari
cerita di atas adalah bahwa musibah itu dapat saja datang tanpa diduga-duga.
Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati setiap kali melakukan
perjalanan jauh menggunakan kendaraan.