Peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke timur disebut dengan rotasi bumi. Lama proses peredaran bumi mengelilingi sumbunya ini disebut dengan kala rotasi, yaitu selama 23 jam 56 menit 4 detik. Kala rotasi dikenal dengan satu hari. Namun, peredaran bumi mengelilingi sumbunya tidak akan terasa karena adanya gravitasi. Jadi, gravitasi bumi dapat menarik semua benda ke arah pusat gravitasi bumi itu sendiri. Walaupun bumi itu berputar, kita tidak akan merasakan pergerakan rotasi bumi atau jatuh saat posisi kita ada di bawah bumi.
Kita terlahir di Bumi, jadi cara kita melihat (persepsi terhadap) lingkungan di sekitar kita sudah terbentuk dari sejak lahir. Se-benarnya, saat ini pun, kita (di Indonesia atau daerah lain di sekitar khatulistiwa) sedang bergerak berputar terhadap poros Bumi dengan laju yang tetap sebesar kurang lebih 465 meter per detik. Kita bersama dengan udara di atmosfer Bumi semuanya berputar bersama-sama, jadi kalau kita memakai acuan yang juga ada di Bumi (misalnya gunung atau bangunan) maka kita tidak merasakan bahwa kita sedang bergerak. Hal ini sama seperti kalau kita berada di dalam bis yang sedang berjalan. Jika kita memperhatikan benda-benda yang ada di dalam bis, atau teman yang duduk di bangku sebelah, maka benda-benda dan teman kita terlihat diam terhadap kita. Tetapi bila kita bangun berdiri dan mulai berjalan, maka kita akan tahu bahwa kita sedang berjalan, karena kita melihat jarak kita terhadap teman bangku sebelah kita menjauh. Bila kita melihat keluar (misalnya melihat pohon), maka barulah kita ketahui bahwa bis yang kita tumpangi sedang berjalan.
/FMS Kita menyadari bahwa Bumi sedang berputar karena kita melihat benda-benda di luar Bumi (Matahari, bintang, Bulan, maupun benda langit lainnya) bergerak relatif terhadap kita. Bahkan, karena sifat relatif ini, kadang kita salah menyimpulkan siapa yang sedang bergerak terhadap siapa. Sebagai contoh ketika di dalam bis kita melihat seolah-olah pohon yang ada di luar bis sedang bergerak terhadap bis dan kita yang ada di dalam bis, padahal sebetulnya bis yang bergerak terhadap pohon dan permukaan tanah.
Kesalahan menyimpulkan seperti di atas pernah terjadi dalam sejarah ilmu pengetahuan, ketika pemikir-pemikir kuno me-ngatakan bahwa Bumi diam dan benda-benda langit lainnya yang berputar mengelilingi Bumi. Cara pandang Geosentris ini diusulkan oleh Ptolemy (90-168 M). Kesalahan ini baru diper-baiki, dengan perjuangan yang sangat gigih, oleh Copernicus (1473-1543 M) dan ilmuwan-ilmuwan lainnya yang mengusul-kan cara pandang bahwa Matahari yang menjadi pusat rotasi semua planet-planet dalam tata-surya (cara pandang Helio-sentris)
No comments:
Post a Comment