Sep 17, 2015

Tujuan komisioning Variable Frequency Drive

Tujuan komisioning Variable Frequency Drive

Tujuan utama komisioning VFD adalah untuk menyakikan bahwa :
1.         Apakah konverter AC dan motor, telah dipasang dengan benar dan memenuhi syarat pengawatan dan standar pengawatan.
2.         Apakah   kabel   daya   dan   motor,   sudah   benar   ukurannya, penginstalannya dan terminasinya.
3.         Apakah semua pelindung kabel daya, sudah benar dibumikan pada kedua ujungnya terhadap terminal PE pada konverter, pada motor, pada CB atau MCC.
4.         Apakah   kabel   kontrol,   sudah   benar   diinstal   sesuai   dengan perancangan sistim kontrol.
5.         Apakah semua perlindungan kabel kontrol, sudah benar dibumikan hanya pada ujungnya, layak pada sistim kontrol prosese.
6.         Tidak ada  kesalahan murni  pada  kabel  pada  saat  pertama  kali diaktifkan.

Aplikasi yang benar pada pengesetan dan pemilihan
Ada kalanya semua dasar pengujian telah dilengkapi, bersama dengan lembar pengujian komisioning, VFD siap untuk diaktifkan. Ini  direkomendasi  bahwa  jika  konverter  diaktifkan  untuk  pertama  kali, kabel  motor  harus  tidak  dihubungkan  selama  parameter  dasar  diset setelah  selesai  diinstal  pada  konverter.  Ini akan  menghindari masalah seperti  mula  jalan  motor  salah  putaran,  mula  jalan  dengan  waktu akselerasi yang tinggi dan seterusnya. Ini tidak membahayakan konverter PWM karena pada sisi output dilengkapi dengan rangkaian terbuka. Ada  kalanya inisial pengesetan dan pengujian tanpa beban telah dilengkapi, kabel motor isolasinya telah diuji dan dihubungkan untuk pengujian akhir komisioning tanpa beban.
Parameter yang benar pada pengesetan dan pemilihan

VFD akan bekerja dengan benar, jika parameter dasar telah diset dengan benar, dapat disesuaikan dengan aplikasinya. Berdasarkan parameter dasar harus diperiksa kembali, sebelum VFD dihubungkan pada beban mekanik :
1.         Tegangan harus dipilih dengan benar untuk sumber tegangan dan disesuiakan dengan motor listrik yang dihubungkan ke output. Di Indonesia, standar tegangan 380 Volt, sistim tiga phasa. Ini harus diyakinkan bahwa tegangan output Volt/Hz sudah benar sesuia dengan yang tertera pada pelat nama motor.
2.         Frekuensi harus dipilih dengan benar untuk sumber tegangan dan disesuiakan dengan motor listrik yang dihubungkan ke output. Di Indonesia, standar frekuensi 50 Hz. Ini harus diyakinkan bahwa frekuensi output Volt/Hz sudah benar sesuia dengan yang tertera pada pelat nama motor.
3.         Hubungan ke kipas pendingin harus diperiksa untuk meyakinkan bahwa sambungan transformator sudah dipilih dengan benar.

Setelah itu, set kembali parameter yang dapat dipilih sebagai berikut :
1.         Kecepatan maksimum : biasanya diset 50 Hz, tetapi sering kali diset pada kecepatan tinggi disesuaikan dengan aplikasinya.
2.         Kecepatan minimum : biasanya 0 Hz untuk pengendali pompa dan kipas, tetapi sering kali diset pada kecepatan tinggi disesuaikan dengan aplikasi torsi tetap.
3.         Nilai   arus motor : ini tergantung kepada ukuran motor terhadap kemampuan arus konverter. Nilai  arus konverter harus selalu sama atau lebih tinggi dari nilai arus motor. Untuk memenuhi syarat proteksi motor, nilai arus yang benar harus dipilih.
4.         Batas arus : ditentukan oleh torsi awal motor. Jika torsi awalnya  tinggi, diset diatas 150% akan memberikan torsi awal yang tinggi.
5.         Akselerasi Waktu : ditentukan oleh kenaikan waktu dari kecepatan nol sampai maksimum. Ini harus dipilih berdasarkan hubungan beban inersia mekanik dan jenis aplikasinya. Contoh : aplikasi pompa, akselerasi waktu harus cukup perlahan-lahan untuk mencegah tekanan air pada pipa.
6.         Dekelerasi waktu :ditentukan oleh penurunan waktu dari kecepatan maksimum sampai nol. Pengesetan ini hanya bisa diaplikasikan jika opsi stop dipilih. Alternatif lain biasanya dengan pengereman DC. Pada beban dengan momen inertia tinggi tidak boleh diset terlalu singkat.  Jika  dekelerasi  waktu  dibawah  penurunan  waktu  yang alami pada suatu beban, tegangan DC akan naik dan mengakibatkan proteksi tegangan lebih bekerja. Dekelerasi waktu hanya singkat dari pada penurunan waktu alami jika resistor pengereman dinamik telah dipasang.
7.         Kenaikan  torsi  awal  :     dapat  dipilih  jika  beban  menunjukan pengereman torsi. Fitur ini harus digunakan secara hati-hati untuk mencegah kelebihan kemagnitan motor pada kecepatan rendah. Pengesetan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan motor panas yang berlebihan. Hanya kenaikan torsi yang cukup harus dipilih, untuk meyakinkan bahwa VFD melampaui pengereman torsi pada beban awal.

Banyak pengesetan yang mendasar pada VFD digital moderen. Uraian diatas sangat penting dan harus diperiksa sebelum mulai dijalankan. Parameter tetap biasanya bisa terjadi kegagalan pengesetan yang akan memungkinkan terjadi pada kebanyakan aplikasi tertentu. Bagaimanapun, hal  ini  harus diperiksa  dan  diatur  agar  pengoperasian menjadi optimal.
logoblog

No comments:

Post a Comment