a. Pengertian
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan peren‐canaan
masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta
pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman
konseli secara mendalam dengan segala karakteris‐tiknya,
penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang
dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu
memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengem‐bangkan
potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli.
Kegiatan orientasi, informasi, konseling individual, rujukan, kolaborasi, dan
advokasi diperlukan di dalam implementasi pelayanan ini.
b. Tujuan
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembang‐an
dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3)
dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah
dirumuskannya. Tujuan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai
upaya memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan sosial‐pribadi
oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual adalah hal‐hal
yang menjadi kebutuhan konseli untuk memahami secara khusus tentang
perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan
untuk memandu seluruh konseli, pelayanan yang diberikan lebih bersifat
individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang
ditentukan oleh masing‐masing konseli.
Melalui pelayanan perencanaan individual, konseli diharapkan dapat:
1) Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan
karir, dan mengembangkan kemampuan sosial‐pribadi, yang didasarkan
atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang Sekolah/Madrasah, dunia kerja,
dan masyarakatnya.
2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian
tujuannya.
3) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
4) Mengamc. Fokus pengembangan
Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan
aspek akademik, karir, dan sosial‐pribadi. Secara rinci cakupan fokus
tersebut antara lain mencakup pengembangan aspek (1) akademik meliputi
memanfaatkan keterampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan atau
pilihan jurusan, memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan
memahami nilai belajar sepanjang hayat; (2) karir meliputi mengeksplorasi
peluang‐peluang karir, mengeksplorasi latihan‐latihan
pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif; dan (3)
sosial‐pribadi meliputi pengembangan konsep diri
yang positif, dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif.bil keputusan
yang merefleksikan perencanaan dirinya.
No comments:
Post a Comment