“Komunitas pendidikan ini meliputi pelaku-pelaku pendidikan,” kata Mendikbud Anies Baswedan saat membuka acara pemilihan guru dan tenaga kependidikan (GTK) berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional beberapa waktu yang lalu.
Menurut Anies, semua komponen masyarakat harus berperan dalam komunitas pendidikan. Tetapi guru menjadi garis terdepan dalam pembentukan ekosistem pendidikan. Guru adalah kunci untuk membangun ekosistem pendidikan. Kemana arah kunci mau diputar semua bergantung pada guru.
Jika guru salah memutar kunci, maka hasilnya pendidikan justru tak membawa perubahan apa-apa. Tetapi jika tepat memutar kunci maka hasilnya anak didik akan menjadi insan berprestasi dan sukses.
Anies mengingatkan bahwa guru saat ini menghadapi tantangan berat dalam dunia pendidikan. Karena anak-anak yang harus dididik adalah produk abad 21, sementara guru merupakan orang-orang yang lahir pada abad 20.
Karena itu satu tantangan yang harus dihadapi guru adalah bagaimana ia bisa memiliki ketrampilan mengajar untuk bisa menghadapi generasi abad 21. Banyak hal harus dikuasai termasuk perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat.
“Tantangan ini hanya bisa dijawab oleh mereka para guru yang memiliki dedikasi dan prestasi,” lanjutnya.
Terkait pemilihan guru dan tenaga kependidikan, Dirjen GTK Sumarna Surapranata mengatakan guru yang berdedikasi dan berprestasi, profesional dan bermartabat siap membumilandaskan revolusi mental bagi peserta didik dalam menyiapkan generasi emas 2045.
Pemilihan GTK Berprestasi merupakan wahana untuk menuangkan ide gagasan dan mencari pemecahan isu atau permasalahan strategis tentang pendidikan, dengan melibatkan 1036 orang peserta yang terdiri atas 703 guru/tutor, 200 kepala sekolah, 133 pengawas dan 21 widyaiswara dari jenjang TK, SD/SDDLB, SMP/SMPLB, SMa/SMALB dan SMK. Proses seleksi dilakukan secara berjenjang dimulai dari bulan April dari tingkat satuan pendidikan, kecamatan, dan kabupaten serta propinsi.
No comments:
Post a Comment