Bentuk-bentuk permainan menarik dan
menantang bagi anggota pramuka hendaknya mengedapankan aspek kognitif,
psikomotorik, dan efektif yang pada akhirnya bermanfaat bagi anggota pramuka
secara pribadi maupun kelompok. Berikut contoh permainan yang menarik dan
menantang dalam kepramukaan adalah “ Gempa Bumi ”
a. Peserta
Peserta beregu minimal dimainkan
oleh lima regu atau sangga (tiap regu terdiri dari 10 orang )
b.Waktu permainan
Waktu permainan adalah 30 menit
c. Alat
Pengeras suara, perlegkapan PPPK
untuk tiap regu. Tali dan tongkat untuk pembuatan dragbar. Kertas bertuliskan
jenis cedera yang dialami oleh setiap peserta korban, misalnya patah kaki,
patah tangan dan lain-lain
d. Cara Bermain
Cara permainan berkaitan dengan
penangan pertolongan pertama pada kecalakaan . Permainan dilakukan dilapangan
terbuka,diilustrasikan lapangan sebagai tempat masyarakat. Tiap regu atau
sangga dipilih dua orang sebagai korban gempa. Kepada mereka diberika secarik
kertas yang bertuliskan jenis luka atau
cedera yang dialami, misalnya membawa tulisan patah kaki dan patah tangan.
Sebaiknya setiap orang mengalami luka atau cedera yang berbeda. Sementara itu,
sisanya delapan orang sebagai tim penolong. Dua orang setiap regu atau sangga yang
bertindak sebagai korban berada ditengah
lapangan berperan sebagai masyarakat di suatu wilayah. Delapan orang yang lain
berada dipinggir lapangan.
Pembina melalui pengeras suara
membacakan narasi atau bercerita tentang aktivitas masyarakat di suatu daerah.
Pada saat pembina menceritakan situasi serta aktivitas masyarakat di daearh
tersebut para korban yang berada di tengah lapangan berperan sebagai masyarakat
yang sedang beraktivitas misalnya ada yang mencangkul, berbincang-bincang,
berdagang dan sebagainya. Cerita yang disampaikan yang sampaikan pembina
berkisar tentang alam, budaya dan serta
hal-hal lain yang ada diwilayah tersebut. Pada akhir cerita terjadi gempa dan
pembina meneriakkan gempa kata “ Gempa...
Gempa... Gempa.... Bersama dengan itu para korban yang berada ditengah
lapangan berjatuhan dan diam. Kemudian anggota regu atau sangga yang berada
dipinggir lapangan berlarian menuju kearah anggota regu atau sangga yang
menjadi korban. Selanjutnya, mereka melakukan tindakan pertolongan sesuai
dengan jenis luka atau cedera yang sudah dibawa tiap-tiap korban sebelumnya (
ada korban yang harus dibidai karena mengalami patah tulang, ada korban yang
harus dibalut karena mengalami luka terbuka dan sebagainya)
Pada saat melakukan tindakan pertolongan
pertama, pembina sebagai narator tetap menceritakan situasi yang ada dilapangan
secara inprovisasi. Sementara pembina yang lain memeriksa tindakan penanganan
pertolongan pertama dilakukan sampai dengan tahap evakuasi korban dengan
menggunakan dragbar yang diilustrasikan dari tempat kejadian menuju ke posko
kesehatan yang terdekat. Sesampai posko kesehatan terdekat dilakukan
pemeriksaan tentang kebenaran cara-cara yang dilakukan terhadap korban.
Pembahasan dan Makna Permainan
Permainan ini akan lebih meriah
apabila dilakukan pada satu acara permainan lomba yang diikuti oleh lebih dari
dua puluh regu atau sangga. Dalam permainan ini peserta dituntut kemampuannya
untuk bertindak cepat dan benar dalam menangani korban. Dalam konteks yang
lebih besar, peserta diharapkan memiliki mental yang kuat serta mampu membantu
memberikan pertolongan pertama ketika menjumpai korban di mana pun berada.
Selain itu dengan adanya narasi tentang keberadaan suatu daerah yang menyangkut
aspek budaya, budaya ekonomi, tempat wisata, dan sebagainya seerti yang
disampaikan oleh pembina selaku narator, wawasan kebangsaan anak menjadi
bertambah. Dengan demikian hal ini makin menumbuhkan rasa persatuan dan
kesatuan. Permainan ini melatih kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
No comments:
Post a Comment