Suatu organisasi kerja (publik atau privat) memerlukan sebuah tenaga kerja dalam usaha mewujudkan eksistensinya yang terarah untuk mencapai tujuannya. Tenaga kerja atau yang lebih dikenal dengan istilah pegawai berfungsi sebagai pelaksana pekerjaan yang menjadi tugas pokok pada organisasi tersebut. Oleh sebab itu, guna mencapai eksistensi tersebut diperlukan pegawai yang handal dan berkualitas, caranya dengan melakukan pengadaan (rekrutmen) pegawai secara profesional.
Rekrutmen pegawai sebagai salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia (MSDM) manusia tidak dapat dilepaskan dengan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan/ jabatan sebagai hasil analisis jabatan. Rekrutmen pegawai juga tidak dapat dilepaskan dari kegiatan perencanaan pegawai dalam melakukan manajemen SDM. Adanya perencanaan akan mengetahui pekerjaan yang diperlukan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Maka dari itu dalam pengelolaan organisasi perlu memahami tentang pentingnya rekrutmen dan perencanaan, baik dari tataran konsep, fungsi maupun tujuan dan manfaatnya.
Pengertian rekrutmen ada bermacam-macam sebagaimana disampaikan oleh beberapa pakar atau ahli, yang intinya adalah usaha untuk mendapatkan pegawai pada suatu organisasi. Rekrutmen ini merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja sesuai dengan formasi yang tersedia/dibutuhkan. Berikut adalah beberapa pengertian atau definisi tentang rekrutmen yang dipersepsikan oleh para ahli tersebut.
Menurut Ruky (2003: 144), yang dimaksud dengan rekrutmen (recruitment) adalah sebuah proses mencari dan menarik (membujuk mereka untuk melamar) pelamar yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan tertentu. Sementara Gomes (1995: 105) mengartikan bahwa rekrutmen sebagai suatu proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Andrew E. Sikula (1981: 183) mengatakan bahwa “recuitment is the act or process of an organization attempting to obtain additional manpower for operational purpose”. Pendapat lain dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2002: 261) dengan mengemukakan bahwa “recruitment, including the identification and evaluation of source, is a major step in the total staffing process. That process begins with the determination of manpower needs for the organization. It continues with inventories of capabilities, recruitment, selection, placement, and orientation”.
Menurut Nawawi (2005: 169) mendefinisikan rekrutmen merupakan suatu proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang berkualitas untuk jabatan/pekerjaan utama (produk lini dan penunjangnya) di lingkungan suatu organisasi. Berdasarkan pengertian tersebut rekrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seorang. Kegiatan rekrutmen ini menurut Nawawi (2005: 170171) di dalamnya terdapat 3 kegiatan pokok yang terdiri atas berikut ini.
- Kegiatan Seleksi
- Kegiatan Penempatan
- Kegiatan Orientasi
No comments:
Post a Comment