Apr 5, 2017

Sikap yang Berbeda di Llingkungan Organisasi dalam Melakukan Rekrutmen

Masih menurut Nawawi (2005: 171) terdapat 4 sikap yang berbeda di lingkungan organisasi (privat atau publik) dalam melakukan rekrutmen yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan pasif tanpa diskriminatif

Sikap ini dimaksudkan adalah komitmen para eksekutif di lingkungan organisasi untuk meniadakan perbedaan dan memperlakukan secara sama dalam mengangkat, menggaji, dan memberikan promosi bagi para calon dan para pekerja. Rekrutmen tidak membedakan ras, jenis kelamin, suku, agama, dari para pelamar. Satu-satunya dasar yang diperlukan dalam rekrutmen adalah proses seleksi yang sama bagi semua calon/ pelamar.

b. Berdasarkan perbedaan

Rekrutmen dilakukan oleh organisasi dengan cara aktif mengelompokkan para pelamar dengan hanya menerima kelompok tertentu. Tidak seorang pun pelamar untuk bekerja yang dapat menolak diskriminasi bilamana latar belakang dan kondisinya sekarang tidak sesuai dengan kelompok yang akan diterima.

c. Berdasarkan prioritas

Rekrutmen dilakukan oleh organisasi dengan mendahulukan atau memprioritaskan kelompok tertentu. Cara ini tidak murni diskriminasi dan disebut dengan cara penjatahan lunak.

d. Berdasarkan sistem penjatahan

Rekrutmen ini dilakukan oleh organisasi dengan menetapkan jatah untuk kelompok tertentu. Rekrutmen tidak dilakukan bilamana tidak ada pelamar dari kelompok tersebut.

Schuler dan Jackson (1997:227) mengartikan bahwa rekrutmen adalah meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan atau organisasi dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Selain itu, rekrutmen harus dapat memenuhi kebutuhan para calon. Sebagai akibatnya, rekrutmen tidak hanya menarik minat seseorang untuk bekerja pada perusahaan atau organisasi, melainkan juga memperbesar ke-mungkinan untuk mempertahankan mereka setelah bekerja. Jadi, rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan pelamar kerja yang telah memenuhi segala persyaratan. Kalau dilihat dari berbagai penjelasan di atas dapat dikemukakan ada dua istilah pokok dalam rekrutmen ini, pertama bahwa sebuah proses rekrutmen dimulai dengan pencarian calon dan terakhir sampai lamaran mereka diterima. Kedua, rekrutmen dapat juga diartikan sebagai mencakup semua kegiatan “rekrutmen, seleksi dan penempatan, bahkan orientasi, yaitu seluruh proses kegiatan mulai dari mencari sampai menempatkan dan orientasi pegawai”.

Adapun kegiatan kunci yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan:

  1. menentukan kebutuhan pegawai jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang pada suatu organisasi dalam hal jenis pekerjaan (job title) dan levelnya.
  2. berupaya mendapatkan informasi mengenai perkembangan kondisi pasar tenaga kerja.
  3. menyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif;
  4. menyusun program rekrutmen secara sistematis dan terpadu yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain dan dengan kerja sama antara manajer lini dan karyawan;
  5. mendapatkan calon karyawan yang berbobot atau memenuhi syarat;
  6. mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode rekrutmennya;
  7. melakukan tindak lanjut terhadap para calon karyawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna mengevaluasi efektif/tidaknya rekrutmen yang dilakukan.
Tujuan umum rekrutmen adalah menyediakan karyawan yang memenuhi syarat-syarat bagi segala kebutuhan organisasi dan tujuan yang lebih spesifiknya antara lain berikut ini.

  1. Agar konsisten dengan strategi, wawasan, dan nilai-nilai organisasi.
  2. Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen organisasi di masa sekarang dan masa datang berkaitan dengan perubahan besar dalam suatu organisasi harus melaksanakan perencanaan SDM, pekerjaan desain, dan analisis jabatan.
  3. Untuk meningkatkan calon karyawan yang memenuhi syarat seefisien mungkin.
  4. Untuk mendukung inisiatif organisasi dalam mengelola tenaga kerja yang beragam.
  5. Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kualifikasinya.
  6. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
  7. Untuk mengoordinasikan upaya rekrutmen dengan program seleksi dan pelatihan.
  8. Untuk mengevaluasi efektif tidaknya berbagai teknik dan lokasi rekrutmen bagi semua pelamar kerja.
  9. Untuk memenuhi tanggung jawab organisasi terhadap program-program tindakan afirmatif dan pertimbangan hukum dan sosial lain menurut komposisi tenaga kerja.
logoblog

No comments:

Post a Comment