Feb 15, 2020

Hal-hal yang tidak diungkapkan media di Indonesia tentang konflik Israel dan Palestina

Berdasarkan Wahyu Pratama, S2 Ilmu Hukum & Hukum Transnasional, Universitas Indonesia (2019) merunut berdasarkan riwayat sejarahnya : di https://id.quora.com/
  1. Bahwa bangsa Yahudi merupakan salah satu suku bangsa pertama yang membangun kota Yerusalem dan sekaligus mendirikan kerajaan Israel jauh sebelum intrusi bangsa Arab ke wilayah tersebut. Yahudi mendirikan kerajaan Israel yang menurut catatan merupakan lebih dulu ada.
  2. Kerajaan Israel dan kerajaan-kerajaan lain di pesisir Mediterania timur selalu mendapat serangan dari bangsa Filistin. Bangsa Filistin adalah bangsa laut yang berasal dari utara (people of the sea). Mereka merampok dan menjarah kota-kota pesisir Mediterania timur. Diperkirakan berasal dari Crete.
  3. Kerajaan Mesir kuno yang sudah lelah dengan sifat merampok dan menjarah bangsa Filistin kemudian memberikan sebagian wilayahnya yang berbatasan dengan Kerajaan Israel sebagai upaya damai supaya mereka tidak menjarah lagi.
  4. Sifat menjarah bangsa Filistin tidak hilang dan malah kemudian mulai berkonflik dengan tetangganya, Kerajaan Israel. Cerita David vs Goliath merupakan salah satu yang menceritakan bagaimana konflik Filistin vs Israel. Pada akhirnya, Filistin berhasil dikalahkan dan wilayahnya di absorb oleh Israel.
  5. Ketika Imperium Romawi menguasai wilayah Judea (bekas Kerajaan Israel kuno), terjadi pemberontakan orang-orang Yahudi yang disebut Bar Kokhba Revolt. Oleh kaisar Roma pada saat itu (Emperor Hadrian) kemudian memutuskan untuk memberantas pemberontakan tersebut dan berakibat pada hancurnya sebagian bait Herodes (bait kedua, bait pertama hancur oleh Babylonia) dan terusirnya orang-orang Yahudi dari Jerusalem. Roma kemudian memutuskan untuk menghapus jejak sejarah orang-orang Yahudi terhadap tanah asalnya agar supaya tidak terjadi pemberontakan lagi di kemudian hari. Caranya? Dengan mengganti nama Judea menjadi Philistina, berasal dari kata Filistin yang merupakan musuh utama Kerajaan Israel. Ini dimaksudkan untuk selain menghapus jejak historis bangsa Yahudi atas tanah Judea, juga untuk menghukum sekaligus mempermalukan mereka karena wilayah dimana mereka berdiri dinamai nama musuh utama Kerajaan Israel Kuno. Provinsi Philistina kemudian digabung dengan Provinsi Syria sehingga menjadi Provinsi Syria-Philistina/Palestine (Sumber : Palestine)
  6. Penamaan wilayah Philistina (Palestine) ini tidak pernah berganti sejak pertama kali dicetuskan oleh Romawi hingga ketika berakhirnya kekuasaan Ottoman (Turki Ustmani) setelah kalah dalam PD 1. Dalam arsip Ottoman, wilayah tersebut juga dinamakan provinsi Syria-Palestine, membentang dari koridor Gaza + Israel + Tepi Barat, Lebanon, dan Syria. Sejak dinamai Philistin, berbagai macam bangsa/kerajaan yang menguasai tanah tersebut selalu menamai wilayah tersebut sebagai Philistine.
  7. Setelah Turki Ustmani kalah dalam PD 1, wilayah Syria-Palestina dikuasai oleh Inggris. Berdasarkan perjanjian Skyes-Picot, Inggris mendapat Palestina (Palestina hari ini, Israel, dan Jordania), Arab Saudi, dan Iraq. Perancis mendapat Lebanon dan Syria.
  8. Inggris bermaksud menjadikan wilayah Palestina + Jordania sebagai wilayah negara Yahudi. Hal ini tertuang dalam Mandate of Palestine.
  9.  Pemimpin-pemimpin suku arab waktu itu menolak keras wilayah sebesar itu dijadikan negara Yahudi yang hanya minoritas. Mereka mendesak agar wilayah khusus untuk bangsa Arab dipisah dengan wilayah yang khusus Yahudi. Maka kemudian wilayah Mandate of Palestine dipisah menjadi 2 : Palestina untuk orang Yahudi dan Jordania untuk orang Arab. Peristiwa ini dikenal sebagai Partisi Pertama.
  10. Dari sini kita ketahui Palestina emang dimaksudkan untuk dijadikan sebagai Negara Yahudi sebelum kemudian berganti nama jadi Israel.
  11. Meskipun sudah dipartisi, orang-orang Arab yang tinggal di wilayah Palestina tidak mau wilayahnya menjadi Negara Yahudi. Kedua kelompok juga sering melakukan konflik sipil. Hal ini terus berlangsung hingga sebelum PD 2.
  12. Ketika PD 2 berlangsung, NAZI Jerman melakukan kontak dengan pemimpin Muslim Palestina. Keduanya sepakat untuk membentuk brigade yang bertujuan mengusir Inggris dan orang-orang Yahudi dari Palestina dan mencegah berdirinya Negara Yahudi.
  13. Ketika PD 2 berakhir, eksodus orang-orang Yahudi dari Eropa semakin tak terkendali, terlebih setelah kabar akan dibentuk Negara Yahudi di Palestina yang merupakan wilayah historis mereka. Orang-orang Yahudi yang udah lelah dengan diskriminasi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen tanpa ba bi bu be bo langsung tancap gas eksodus ke Palestina. Rombongan eksodus yang terbesar berasal dari negara-negara Eropa Timur.
  14. Memasuki tahun 1946–47, konflik antara orang Arab dan Yahudi di Palestina semakin intens. Inggris kemudian menyerahkan mandate of palestine kepada PBB yang waktu itu baru dibentuk. PBB kemudian mengeluarkan resolusi 1947 yang mempartisi lagi wilayah Palestina. Resolusi ini disebut sebagai Partisi Kedua. Dalam resolusi kedua ini, wilayah Jerusalem berada dibawah rezim Internasional sebagai solusi agar tempat suci kedua agama terjaga
logoblog

No comments:

Post a Comment