Keluarga merupakan tempat pendidikan yang memiliki pengaruh signifikan bagi perkembangan dan kedewasaan seorang anak. Dari keluargalah pondasi kuat pendidikan terbentuk, tentu saja didukung pendidikan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Maka dari itulah keluarga sangat berperan penting dalam membentuk kecerdasan anak.
Orang yang paling berperan dalam pendidikan dan pengasuhan anak sejak lahir adalah orang tua. Karena pada saat anak lahir ke dunia, anak telah mewarisi sifat-sifat orang tua dan famili familinya. Baik dalam hal karakter maupun gen secara fisik. Ibarat kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Orang tua yang pendiam akan melahirkan anak yang pendiam juga, atau ayah ibu berambut keriting maka tak mengherankan jika anak-anak yang dilahirkan juga memiliki rambut yang keriting. Kecuali ada faktor carier bawaan dari orang tuanya.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa ayah dan ibu mempunyai peranan penting dalam mendidik anak. Akan menjadi apa kelak anak setelah dewasa, Itu semua tidak bisa terlepas dari hasil didikan kedua orang tuanya. Terutama ibunya, karena anak adalah bagian dari ibunya. Lihatlah bagaimana seorang ibu bisa menyenangkan anak di hari pertama dalam hidupnya.
Ingatlah ada kata-kata bijak yang menyebutkan guru pertama adalah ibu, guru kedua adalah ayah, dan guru ketiga adalah guru. Ibu sebagai guru pertama karena ibulah yang merawat, mendidik dan mengajarkan kata yang pertama pada anaknya. Selain itu ibu juga merupakan teman terbaik bagi anak. Setelah ibu, guru yang kedua bagi anak adalah ayah, karena ayah merupakan wali dalam mendidik anak. Ayah mempunyai peran penting dalam perkembangan kecerdasan anak. Dan guru yang ketiga bagi anak adalah guru yang ada di sekolah. Guru dapat merangsang kecerdasan anak dengan pendidikan yang diterapkan, dan pendidikan utama yang dibelajarkan adalah pendidikan agama.
Disadari atau tidak oleh orang tua, anak mudah sekali meniru dan mencontoh perilaku, tindakan dan emosi psikologis mereka. Oleh karena itulah karakter dan integritas perkembangan seorang anak pertama kali terbentuk di lingkungan keluarganya. Anak menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh, atau sebaliknya tidak terlepas dari peran orang tua dalam mendidik anaknya. Orang tualah yang bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak di rumah.
Sedemikian penting pendidikan dan kecerdasan bagi anak maka perlu diketahui bahwa syarat utama dalam mendidik anak, ya itu harus bisa bersahabat dengannya. Jangan sampai anak justru merasa takut saat berhadapan dengan kedua orangtuanya. Mau bercerita tentang sesuatu hal yang dialami, Takut dimarahi. Mau bertanya tentang sesuatu yang belum diketahui atau dimengerti, tidak berani dan sebagainya. Oleh karena itu ayah dan ibu sebagai kedua orang tua harus bisa menjadi sahabat bagi anak-anaknya.
Selain itu hal penting lain yang dapat merangsang kecerdasan anak adalah keadaan atau suasana di rumah. Rumah merupakan tempat belajar yang baik. Di rumah anak bisa selaras dengan keinginan sendiri. Situasi rumah merupakan hal yang menguntungkan bagi orangtua untuk berperan sebagai guru yang pertama. Suasana emosional rumah bisa merangsang anak untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kecerdasan anak yang sedang tumbuh. Kecerdasan anak akan berkembang lebih baik, jika sikap orang tua dalam rumah tangga terhadap anak, hangat dan demokratis.
Rumah yang hangat dan demokratis berarti juga memperhatikan kepentingan si anak dalam merencanakan kegiatan kegiatan keluarganya. Misalnya anak diajak berdiskusi hendak kemana liburan Tamini dan sebagainya. Tujuannya adalah mengembangkan anak menjadi manusia yang cerdas dan mampu menganalisa sesuatu dan bertindak secara tepat. Orang tua yang bersikap hangat, penuh kasih sayang, menerangkan segala tindakan mereka kepada si anak, memberi anak kesempatan ikut mengambil keputusan, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak ternyata dapat meningkatkan kecerdasan anak.
No comments:
Post a Comment