Jun 8, 2021

7 Faktor Mempengaruhi Kecerdasan Anak

Seperti diketahui bahwa kecerdasan masing-masing orang berbeda. Ada yang pintar sekali, sedang-sedang saja, ada juga yang biasa saja. Namun tidak sedikit pula yang tingkat kecerdasannya jauh dibawah rata-rata. Tidak lain disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain:


1. Faktor genetik (keturunan atau bawaan)

Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi seperti BJ Habibie akan memiliki anak yang mempunyai kecerdasan tinggi pula. Pandangan umum mengatakan bahwa seseorang lahir dari keluarga berpendidikan tinggi atau mempunyai tingkat intelektual di atas rata-rata akan mempunyai keturunan yang tidak jauh berbeda.

Meskipun bukan faktor utama, namun keturunan terbukti mempengaruhi kecerdasan seseorang. Oleh karena itu, dalam satu kelas terdapat dijumpai anak yang bodoh,agak pintar dan pintar sekali meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama.

Hal ini berdasarkan pada penelitian yang membuktikan bahwa korelasi nilai tes IQ dari satu keluarga sekitar 0,50. Sedangkan diantara dua anak kembar, korelasi nilai tes IQ sangat tinggi, sekitar 0,90. Bukti lainnya adalah pada anak yang diadopsi. IQ mereka berkorelasi sekitar 0,40 sampai 0,50 dengan ayah dan ibu kandungnya, dan hanya  0,10 sampai 0,20 dengan ayah dan ibu angkatnya. Selanjutnya bukti pada anak kembar yang dibesarkan secara terpisah, IQ mereka tetap berkorelasi sangat tinggi, walaupun mungkin mereka tidak pernah saling kenal.

2. Faktor lingkungan

Selain faktor genetik (keturunan), lingkungan juga dapat memberi pengaruh besar terhadap kecerdasan anak. Jadi tidak perlu bingung ketika ada seorang anak jalanan, yang orang tuanya tidak pernah sekolah, mempunyai kepandaian luar biasa dibandingkan temannya. Bisa jadi anak itu belajar dari kehidupan yang susah dan bertekad mengubah keadaan hidupnya dengan rajin belajar. Ia bisa belajar kapanpun dan kepada siapapun yang mau mengajarnya.

Oleh karena itu walaupun pada dasarnya intelegensi sudah dibawa sejak lahir, ternyata lingkungan sanggup menimbulkan perubahan-perubahan yang berarti. Walaupun masih diakui bahwa faktor genetik juga berperan menentukan tingkat kecerdasan, tak dapat dipungkiri juga stimulasi yang benar juga berpengaruh untuk menciptakan orang-orang cerdas. Rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif seperti emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting. Jadi berapapun usianya , apapun profesinya, kenali potensi kecerdasan yang dimiliki.

3. Faktor minat dan pembawaan yang khas

Minat merupakan suatu dorongan untuk mencapai sebuah tujuan. Itulah yang mengarahkan perbuatan kepada sesuatu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorongnya untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik baik. Dengan demikian belajar giat akan meningkatkan kecerdaasan seseorang.

4. Faktor gizi

Intelegensi tentunya tidak bisa terlepas dari otak. Perkembangan otak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Otak cenderung dapat bekerja keras, lancar jika didukung dengan kandungan makanan yang diserap. Misalnya minum susu yang banyak mengandung AH dan DHA yang dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan. Atau makan makanan bergizi setiap harinya seperti mengandung 4 sehat 5 sempurna. Tentu hal ini ini akan mendukung aktivitas anak dalam belajar.

5. Faktor kematangan

Organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan setiap saat. Bagaimana seorang bayi yang mulanya hanya bisa menangis kemudian dapat lari kesana-kemari, itu adalah bagian proses tumbuhkembangnya. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh dan berkembang sehingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.

Oleh karena itu, jangan heran bila anak-anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan masalah soal-soal matematika di kelas 4 sekolah dasar, karena soal-soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuh dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur.

6. Faktor pembentukan

Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Pembentukan ada 2 macam, yaitu direncanakan dan tidak direncanakan. Pembentukan yang direncanakan seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.

7. Faktor kebebasan

Kebebasan yang dimaksud disini adalah dalam hal melakukan pembelajaran. Seorang anak dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Misalnya untuk belajar ilmu murni, anak cenderung memilih melakukan praktek langsung daripada duduk diam mendengarkan guru berceramah. Biarkan anak melakukan hal yang disukainya asalkan itu baik, berguna dan tidak membahayakan dirinya.

Di samping kebebasan memilih metode, juga bebaskan anak dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya Biarkan anak memilih jurusan sesuai dengan apa yang dia inginkan. Dengan demikian totalitas belajar anak akan tercurahkan sepenuhnya.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa yang mempengaruhi kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan oleh banyak faktor saja. Melainkan bisa ditentukan oleh banyak faktor yang seperti yang telah diuraikan tadi.

logoblog

No comments:

Post a Comment