Oct 28, 2020

Kalimat Positif yang Dapat Menumbuhkan Semangat Belajar Anak

Bukan hal yang mudah memang untuk mengendalikan perasaan kesal dan marah ketika melihat anak didik kita bermalas-malasan, membuat gaduh, atau sulit memahami materi yang kita ajarkan. Alih-alih menyadarkan mereka, secara spontan terucap kata-kata yang kasar, mengolok-ngolok di depan teman-temannya,  dan suka membandingkan dengan anak didik lainnya yang lebih alim. Dengan kata lain, guru menganggap cara semacam itu dapat membuat efek Jera pada si anak.

Akan tetapi, pada kenyataannya anak-anak didik kita selalu saja buat hal yang sama. Bahkan, timbul kebencian dalam hatinya karena siapapun tak suka dipermalukan di depan umum. Oleh karena itu, bukan tak mungkin justru anak-anak didik kita yang lebih bermasalah tersebut menjadi kurang percaya diri, lebih acuh tak acuh lagi, dan masa bodoh dengan masa depannya.

Sebaliknya, pada anak-anak didik kita yang menunjukkan perilaku yang biasa-biasa saja, secara akademik maupun nilainya pas-pasan, guru kurang menaruh respon atau penghargaan karena menganggap  perbuatan  tersebut adalah hal yang wajar tidak perlu diperhatikan. Akibatnya mereka pun menjadi kurang bersemangat, bahkan akan mudah terpengaruh teman-temannya. Demikianlah,guru lazimnya hanya menaruh perhatian pada anak didik yang pintar sekali dan yang nakal sekali. pada anak didik yang biasa-biasa saja kurang mendapatkan perhatian. Padahal, persentase anak didik semacam ini jauh lebih besar jumlahnya daripada mereka  yang nakal atau berprestasi. 

Dengan demikian, tanggapilah apapun yang dilakukan peserta didik. Mereka pun punya cara sendiri dalam mencari perhatian guru. Ada yang sengaja membuat   kegaduhan, tak mau duduk dengan tertib, memamerkan apa yang ia punya, atau justru bersikap diam seolah-olah tak peduli dengan gurunya. 

Cara yang sebaiknya kita lakukan dalam menanggapi mereka adalah dengan memberikan respon yang positif. Respon positif akan sangat berarti bagi anak didik kita. Anak didik kita akan merasa dirinya di hargai sehingga tumbuhlah semangat yang kuat percaya diri dan gembira. 

Ada berbagai macam cara untuk memberikan respon yang positif. Dalam merespons anak didik kita dapat kita lakukan dengan beberapa cara diantaranya yakni salah satunya komentar positif.komentar yang biasa diucapkan secara spontan sebagai reaksi atas kejadian atau perkataan seseorang, entah kejadian yang disukai atau tidak. Alangkah baiknya, kita terbiasa mengucapkan komentar yang bernada positif. Memang karena biasanya terucap begitu saja dan merupakan ungkapan jiwa kita, tetapi bila pikiran dan hati kita selalu tertanam hal-hal yang positif maka yang terlontar pun adalah ungkapan yang bernada positif.  Bila pikiran dan  hati kita selalu tertanam hal-hal yang negatif yang terlontar pun adalah kata-kata yang bernada negatif. 

Berikut ini   tabel komentar yang berpengaruh positif dan
negatif meskipun sepintas maknanya sama.

Komentar Positif

Komentar Negatif

Alhamdulillah, kamu sudah bisa menghitung dengan cukup lancar.  Di rumah kamu berlatih lagi ya.  Coba cari kesukaanmu dan hitunglah ada berapa jumlahnya.

 

Kamu harus banyak berlatih Karena kamu belum bisa menghitung dengan baik.

 

Hebat, kamu sudah bisa berkata-kata yang sopan. Di mana saja kamu berada pakai kata-kata yang baik ya

Bisa juga kamu bicara sopan jangan bicara jorok lagi ya.

Bapak tahu keinginanmu. Kamu menceritakan pengalamanmu dengan teman-temanmu? Bagus,  Bapak juga ingin mendengarnya.  Tapi ceritanya nanti saja ya, sekarang kamu dengarkan dahulu yang Bapak Terangkan, setuju?

 

Diam, jangan bicara sendiri sendiri.

Hari ini ini kamu tambah pintar. Sudah bisa mengerjakan 5 soal. Apalagi kalau semua soal kamu selesaikan. 

Kenapa cuma lima yang kamu kerjakan? Kalau cuma lima si Anton juga bisa!

 

Ibu yakin kamu bisa. Kamu cuma perlu sedikit kerja keras

 

Kamu pintar tetapi malas.

 

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh .

 

Ayo bangkit dasar cengeng begitu saja putus asa.

Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan yang sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya ketika ia marah.

Pantas saja teman-teman tidak suka denganmu karena kamu suka marah-marah. 

 

 

 

 

logoblog

No comments:

Post a Comment