Pengalaman saya dalam mengelola proses pembelajaran di kelas menemui berbagai macam tipe learners, yaitu: Tipe Pembelajar Visual, dimana pembelajar visual memproses informasi ataupun pengetahuan baru dengan menggunakan indera penglihatannya. Tipe pembelajar ini memvisualisasikan berbagai gagasan, relasi antar gagasan, dan setiap informasi yang diterima didalam pikiran mereka. Untuk mengakomodir tipe pembelajar visual ini, metode yang tepat yaitu dengan materi pelajaran yang ditampilkan dalam bentuk grafik, bagan, maupun berbagai media dengan tampilan menarik mudah tersimpan dalam ingatan pembelajar tipe visual. Metode ini dapat digunakan untuk menjabarkan poin-poin penting materi pelajaran.
Selanjutnya adalah Tipe pembelajar Auditori, dimana pembelajar bertipe auditori lebih tertarik pada informasi dan pengetahuan baru yang didengarnya. Alih-alih membaca atau melihat tampilan yang menarik, pembelajar auditori mampu menyimpan informasi dengan lebih baik ketika mendengar atau menyimak. Dikarenakan pembelajar auditori perlu mengulang, mengucapkan dengan keras agar materi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik didalam memorinya. Metode yang tepat adalah dengan pertanyaan verbal yang harus segera dijawab secara langsung merupakan salah satu cara yang baik untuk membantu pembelajar auditori memahami materi pelajaran.Yang ketiga adalah Tipe Pembelajar Kinestetik, yang membutuhkan pengalaman langsung dalam belajar. Ketika suatu pengetahuan baru tidak memungkinkannya untuk terlibat penuh secara fisik, pembelajar kinestetik akan cenderung tampak tidak mampu tenang saat belajar. Dalam pembelajaran jarak jauh kelas online, pembelajar kinestetik tampak dari kesulitannya untuk tetap duduk tenang. Memberi kesempatan mereka untuk bergerak di sekitar kursi atau menulis dapat membantu pembelajar kinestetik merasa lebih mudah menerima materi pelajaran.
Tipe terakhir adalah Tipe Pembelajar Baca/ Tulis. Pembelajar baca/ tulis memiliki pengalaman belajar terbaik ketika membaca dan menulis, ketika mereka berinteraksi dengan teks. Cara untuk mengakomodir tipe ini dengan menggunakan jabaran tertulis akan lebih mudah melekat dalam ingatan tipe pembelajar ini daripada gambar grafik maupun ilustrasi visual yang lain, bahkan materi pelajaran dalam bentuk audio. Kuis atau ujian harian juga membantu tipe pembelajar ini untuk mengulang apa saja yang telah dipelajarinya. Pengalihan kelas konvensional menjadi kelas maya bukanlah halangan untuk tetap mengenali kebutuhan siswa yang berbeda. Dengan cara yang tepat, materi pelajaran akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh siswa, sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
Secara general cara untuk mengatasi cara perbedaan cara belajar siswa yaitu dengan menciptakan kelas yang menyenangkan, terbuka untuk bertanya, menggunakan beragam metode untuk mengajar, mengoptimalkan media belajar, memberikan pendampingan yang efektif, dan berorientasi pada proses belajar. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
Sebagai guru, saya harus ikhlas dalam bersikap dan berbuat, dan mau memahami anak didik saya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dan seringkali menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus dihilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas. Dalam mengajar, sebagai guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik.
No comments:
Post a Comment