Dec 28, 2022

Fakta Unik Komodo hanya ada di Indonesia


Sebagai hewan endemik Indonesia komodo merupakan makhluk special yang dimiliki negara kita. Bahkan saking Spesialnya Pulau Komodo yang menjadi habitat hewan ini masuk dalam tujuh keajaiban dunia pada tahun 2011 silam.  Beberapa waktu yang lalu hewan komodo kembali menjadi perbincangan hangat karena proyek Jurassic park' yang diumumkan pemerintah pada Oktober 2020 kemarin. Dalam rancangannya salah satu pulau yang dihuni Komodo yaitu pulau Rinca akan dijadikan pusat wisata eksotis dengan menelan dana fantastis hingga Rp 69 milyar. Belum lama dilaksanakan proyek ini sudah mendapat kecaman dari berbagai pihak mulai dari dalam maupun luar negeri akibat foto viral seekor Komodo yang menghalangi truk proyek yang masuk ke kawasan mereka. Komodo sebagai tuan rumah tentu saja komodo merasa  terganggu.

Tapi terlepas dari pro-kontra proyek tersebut sebenarnya hal ini karena memang cuman Indonesia yang menjadi tempat bermukim komodo alias tidak ada di negara lain. Untuk mengetahui jawabannya, mari kita telusuri berikut ini mengapa Komodo hanya ada di Indonesia. Bagi masyarakat asli Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur, hewan bersisik tebal ini, berwal dari legenda Putri Naga dalam legendanya Putri naga yang merupakan seorang bangsawan yang melahirkan dua anak kembar berkelamin laki-laki. Namun sayangnya, satu diantara mereka lahir menyerupai seekor kadal raksasa. Ia membawa aib bagi keluarga Putri naga. Untuk menjaga nama baik, Putri Naga mengasingkan anaknya yang berupa kadal raksasa bernama Ora ke hutan belantara dan mengasuh anak yang normal bernama Gerong. Singkat cerita Gerong tumbuh sebagai orang yang gemar berburu. Pada suatu hari, Gerong sedang mengincar seekor kadal raksasa. Namun dari sinilah semua terungkap Putri Naga yang menghentikan Gerong dan menjelaskan bahwa kadal raksasa tersebut adalah saudara kembarnya. Dari cerita rakyat inilah hingga sekarang rakyat asli Pulau Komodo hidup berdampingan bagaikan saudara.

Dan dalam kacamata Sains sendiri Komodo baru ditemukan pertama kali pada tahun 1910, kemudian didokumentasikan oleh para penjelajah Eropa. Penemuan tersebut dilanjutkan oleh direktur museum Biologi Bogor P.A Ouwens yang menghasilkan jurnal ilmiah berjudul On Large Varanus Species From The Island of Komodo. Dari jurnal inilah nama ilmiah Komodo dikenal juga dengan Varanus Komodoensis. Dan juga menjadi awal untuk berbagai ekspedisi di Pulau Komodo. Salah satu ekspedisi paling terkenal adalah ekspedisi W. Douglas Burden pada tahun 1926 yang sempat membuat dunia heboh dengan tag line Penemuan Naga purba. Dari ekspedisi inilah dunia mengenal Komodo dengan Komodo Dragon. Meskipun agak unik tentu saja berbeda dengan naga dalam serial TV game-of-thrones sebagai hewan yang dikenal hanya berada di Indonesia. Siapa sangka jika Komodo tidak hanya berasal di Indonesia pada masa lampau. Hal ini dibuktikan dengan Penemuan fosil genus Varanus di Australia yang mengkonfirmasi bahwa Australia juga pernah menjadi  tempat berevolusi para Komodo.

Namun karena perpindahan lempeng tektonik pada 40 juta tahun lalu sebagian kawasan Asia Tenggara terpisah dengan Australia. Dari perpindahan lempeng tektonik inilah Indonesia atau lebih tepatnya Flores NTT menjadi rumah baru bagi para Komodo. Bersoal tentang mengapa
Komodo hanya ada di Indonesia? Hal itu bisa terjawab lewat Penelitian yang dilakukan Tim Jessop dari Deakin University Australia. Dalam penelitiannya Jessop mendapatkan jawaban dari pertanyaan tadi yaitu komodo merupakan anak rumahan pemalas. Kesimpulan ini diambil setelah mengamati perilaku Komodo dari berbagai kelompok dan dari daerah yang berbeda lewat pengamatan tersebut. Ditemukan bahwa Komodo tidak pernah meninggalkan tempat kelahiran mereka sepanjang hidupnya. Hal ini pun mendorong berbagai kebiasaan seperti perkawinan sedarah bahkan kanibalisme di kalangan Komodo yang sebenarnya berbahaya bagi populasi mereka. Padahal jika saja mereka mau menjelajah dan menguasai kawasan lain komodo bisa melakukannya dengan mudah dengan kemampuan fisik dan juga racun yang dimiliki.

Melihat kebiasaan buruk yang timbul karena kemalasan para komodo, Para peneliti pernah melakukan uji coba untuk memindahkan komodo ke habitat yang baru dalam sebuah penelitian yang dilangsungkan pada tahun 2018 silam. Tujuh Komodo dewasa dipindahkan sejauh 22 kilometer dari tanah kelahirannya. Untuk melakukan ujicoba lingkungan baru pada saat pelaksanaannya tujuh Komodo dewasa tersebut berakhir tragis di kawasan baru yang mereka tempati. Tujuh komodo ini tidak bisa bersosialisasi dengan komodo lainnya dan kesulitan untuk mencari mangsa bahkan saat musim kawin pun ketujuh komodo tersebut lebih memilih untuk menjomblo hingga mati. Hal inilah yang membuktikan bahwa Komodo memang anak rumahan yang tidak bisa jauh dari rumah. Karena anak rumahan ini pemalas maka orang Indonesia sebagai teman serumah mereka harus turut andil dalam melindungi para anak rumahan pemalas tersebut.

Bicara mengenai melindungi Komodo Menurut kamu apakah proyek Jurassic par Pulau Rinca adalah hal yang tepat secara luas dari proyek Jurassic Park ini nantinya akan menggerus sekitar 465 koma 17 hektar atau sekitar 4,6 km2 habitat dari para Komodo. Tentu saja potensi pengunjung wisata eksotis akan meningkat. Tapi semenjak pengumuman keputusan pendirian Jurassic park ini membuahkan kegalauan. Berdasarkan data yang dihimpun dari lima Desa lokal yang ada. Di Pulau Komodo hampir seluruh masyarakat menolak keras proyek wisata tersebut alasan utamanya pembangunan yang akan dilakukan pemerintah tentu mengeluarkan suara bising dan juga akan mengganggu habitat alami dari Komodo. Sementara itu pihak pemerhati lingkungan menganggap pemerintah menyalahi aturan dan belum siap membangun Jurassic park karena ketiadaan analisis mengenai dampak lingkungan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan. Oleh karena itu tidak adanya tahapan ini maka berbagai pihak merasa kalau proyek Jurassic Park ini terlalu dipaksakan. Sekarang mari kita diskusikan lebih lanjut tentang komodo dan proyek ini di kolom komentar.

logoblog

No comments:

Post a Comment