Sep 10, 2015

Ciri Khas Anak Cerdas



Ciri Khas Individu Genius
Individu yang tergolong “genius “ selain memiliki ciri intelegensi yang sangat tinggi , memiliki ciri –ciri lain yang membedakannya individu normal atau dibawah normal. Menurut J.S.Renzuli dan Utami Munadar  Ciri Khas Individu Genius terbagi tiga ciri khas yaitu. 

1.    Kemampuan di atas rata – rata
Yaitu berkenaan dengan inteligensinya yang sangat tertinggi . Artinya IQ 130 ke atas merupakan tingkatan inteligensi yang tinggi, Oleh karena itu tidak terdapat lagi tingkatan inteligensi di atas.
Faktor inteligensi yang tinggi merupakan pendukung individu yang bersangkutan untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Menurut Asubel dan Robinson 1972 bahwa Intelegensi dapat dijadikan prediksi yang paling jitu terhadap prestasi belajar individu yang bersangkutan.  Menurut PB3K Jakarta (1975) berdasarkan hasil pengukuran tes inteligensi ( tanpa memperhatikan faktor uyang lainnya ) para siswa yang menduduki tingkatan pendidikannya sampai DR/ Ph.D.
Kemampuan intelektual positif individu “genius” dapat diamati dari perilaku yang tampajk seperti yang di kemukakan oleh Utami Munandar (1987) antara lain :
1. mudah menangkap pelajaran
2. memiliki kemampuan yang tinggi dalam abstraksi , generalisasi , dan hubungan sebab akibat.
3. Daya konsentrasinya sangat baik.
4. ungkapan diri lancar dan jelas
5. perhatiannya sangat luas , pengamatannya tajam dan cermat
6. cepat dalam memecahkan masalah
7.memiliki daya ingat yang baik
8. senang mempelajari kamus, peta, dan ensiklopedia
9. memiliki imajinasi yang luar biasa.
10. cepat menemukan kekeliruan dan kesalahan

2.  Kreatifitas

Kretaifitas merupakan ciri khas kedua pada diri individu “genius” . Tampak dewasai ini pakar – pakar pendidikan lebih banyak menyoroti kreatifitas , daripada faktor intelegensi.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru  baik berupa gagasan atau karya nyata yang berlainan dengan apa yang lazim di kenal. Proses kreativitas terjadi melalui empat tahap yaitu
a.  Tahap persiapan yaitu tahap pengumpulan data atau informasi , percobaan – percobaan untuk untuk pemecahaan suatu masalah  dengan alternatif – alternatif pemecahannya
b.  Tahap pengeraman yaitu suatu peroses pemecahan masalah yang seakan terlupan dalam prasadar dalam jangka waktu ketidak pastian.
c.  Tahap Pencerahan yaitu di kala tahap pengeraman tiba saatnya , muncul pencerahan yang berupa suatu inspirasi atau gagasan terhadap pemecahan masalah.
d. Tahapan verifikasi berupa suatu kajian terhadap pencerahan yaitu suatu evaluasi terhadap suatu inspirasi atau gagasan , secara kritis dan realistis.

Menurut Utami Munandar 1987  bahwa sifat – sifat Positif Kreatifitas yang mendorong serta mendukung penemuan karya baru  diantaranya
1.  dorongan ingin tahu benar
2.  bebas dalam menyatakan pendapat
3. mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkan , tidak mudah terpengaruh orang lain.
4. keaslian tinggi dalam ungkapan gagasan  karangan dan sebagainya dalam pemecahan masalah mengunakan cara –cara orisinal yang jarang diperlihatkan oleh anak – anak lain.
5.  dapat bekerja sendiri
6. senang mencoba hal – hal baru
7.  Kemampuan mengembangkan atau merinci suatu gagasan ( kemampuan elaborasi )

Sesungguhnya bukan hal yang tidak mungkin bila secara cermt guru – guru , konselor , juga orang tua bersangkutan untuk mengamati, mendeteksi, perilaku yang muncul sebagai pencerminan pribadi kreatif dalam prilaku pribdi produktif. Sampel prilaku yang berprilaku produktif memiliki kecendrungan
a.  mampu bekerja keras dan bersungguh – sungguh serta berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik – baiknya.
b.  mampu bekerja secara teratur dan tertib menurut urutan – urutan tertentu
c.  Mampu bekerja sendiri secar kretif  tanpa menunggu perintah sehingga mampu mengambil keputusan sendiri.
d.  Mampu bekerja sama secara bersahabat dengan orang lain tanpa merugikan dirinya sendiri denga orang lain.
e.  Tanggap terhadap perubahan – perubahan yang terjadi di lingkungan  sehingga tidak kaku di lingkungan yang baru.
f.  Ulet dan tekun bekerja tanpa mengenal lelah dan bosan.
g.  Mampu bergaul dan berpartisipasi dalam kegiatan dengan jenis kelamin lain.


3. Komitmen akan tugas.
Komitmen akan tugas  belum banyak dikenal pendidik secara umum . Mereka lebih mengenal motivasi atau pengikatan diri terhadap tugas. Komitmen akan tugas mengandung pengertian aadanya motivasi yaitu sesuatu kekuatan untuk berperilaku dan terarah kepada suatu tujuan tertentu. Adanya komitmen akan tugas akan berperilaku terarah kepada suatu tujuan kreatif .Bahwa komitmen akan tugas tidak secara otomatis mencakup task involtment achivement motive khususnya yang berkenan dengan tugas – tugas dan prestasi belajar di sekolah . Alasannya tidak setiap siswa menyenangi dan tertarik kepada seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah.
Agar individu genius mencapai prestasi belajar sesuai dengan potensi yang mereka miliki , perlu adanya task involtment dan achievement motive, baik yang timbul atas inisiatif dirinya sendiri maupun yang timbuk karena mendapat dorongan dari pihak guru, konselor ataupun dari pihak orang tua.


BACA JUGA ===>Kelemahan – Kelamahan Individu Genius
logoblog

No comments:

Post a Comment