Nov 14, 2015

Lebih Sulit Mengerjakan Pedagogik di bandingkan Professional



Uji kompetensi guru (UKG) sudah berjalan tiga hari. Catatan sementara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah lebih dari 527 ribu orang guru mengikuti UKG di seluruh Indonesia. Namun nilai UKG yang terangkum sementara masih belum menunjukkan capaian memuaskan.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian pendidikan dan Kebudayaan atau lebih dikenal dengan nama Kemendikbut dalam hal ini bapak  Sumarna Suryapranata mengatakan nilai UKG memang belum dirangkum secara keseluruhan. Sebab sejumlah daerah ada yang belum menjalankan ujian tahunan itu. Selain itu jumlah guru yang sudah mengikuti UKG baru sekitar seperempat dari total sasaran.

Pejabat yang akrab disapa Pranata itu mengatakan sampai hari ketiga pelaksanaan, belum ada rekor nilai UKG sempurna atau 100. ''Nilai paling tinggi rata-rata ada di atas 80 sampai 85,'' katanya di kantor Kemendikbud kemarin. Pranata kemarin baru saja kembali dari kunjungan pemantauan Uji Kompetnsi Guru (UKG) di wilayah Batam Riau.

Meskipun belum ada rekor nilai UKG yang fantastis atau mendapatkan nilai sempurna, Pranata mengatakan Kemendikbud tidak mempermasalahkannya. Sebab dia mengingatkan, di dalam UKG tidak dikenal sebutan lulus atau tidak lulus. Meskipun ada nilai acuan minimal 55, hanya digunakan sebagai patokan guru dengan kompetensi bagus dan jelek.

Dia " Sumarna Suryapranata " belum menganalisa secara detail penyebab nilai UKG belum ada yang maksimal. Tetapi dari informasi yang dia terima, banyak guru mengeluhkan kesulitan mengerjakan jenis soal pedagogik atau kependidikan. Sebaliknya guru lebih lancar mengerjakan soal jenis professional sesuai dengan mata pelajaraan yang diampu.

Pranata juga mengatakan ada laporan guru banyak yang kesulitan menjawab soal mata pelajaran yang diampu. Kasus seperti ini biaasnya dialami guru yang tidak pernah dirotasi. ''Guru yang mulai masuk sampai sekarang di kelas itu-itu saja,'' katanya.
logoblog

No comments:

Post a Comment