Sebanyak
285 ribu guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) akan diberikan pelatihan kurikulum
2013 (K-13). Pelatihan ini akan diberikan instruktur K-13 tingkat provinsi. Kurikulum
2013 resmi diberlakukan secara nasional mulai Juli mendatang. Pemerintah
optimistis, seluruh sekolah yang menerapkan K-13 akan mudah
mengimplementasikannya karena metodenya lebih sederhana dan ringkas.
Pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2015,
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ( Kabalitbang ) menegaskan bahwa kalau sebelumnya penilaiannya
double. Siswa juga dibatasi proses berpikirnya. Misalnya SD hanya sebatas
pemahaman, SMP analisa, dan SMA mencipta. Sekarang SD bisa menciptakan sesuatu
karena materinya kita satukan, tidak dipenggal-penggal lagi.
Dikesempatan yang sama Kabalitbang
biasa disapa Totok mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda
tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya
juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, kini
tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun
penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka.
“Guru
Matematika bisa memberikan penilaian spiritual
misalnya ketika melihat siswanya nyontek. Guru berhak memberikan pengetahuan
spiritual dan menilai. Penilaian itu kemudian diserahkan kepada guru Agama dan
PPKN," lanjutnya.
Cara
ini menurut Totok, akan mengurangi beban guru Matematika dan Bahasa karena
tidak harus memperhatikan detil anak didiknya.“Penilaian spiritual kami
kembalikan ke titahnya. K-13 juga mengedepankan pembelajaran aktif, jadi tidak
hanya pemaparan slide saja. Antara guru dan murid saling interaktif,” katanya
Ditempat yang berbeda Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud dalam hal ini Hamid Muhammad menjelaskan, Sekitar 285 ribu guru dan Kepala Sekolah
(Kepsek) akan diberikan pelatihan kurikulum 2013 (K-13). Pelatihan ini akan
diberikan instruktur K-13 tingkat provinsi. jadi
jenjang pelatihannya narasumber nasional memberikan pelatihan kepada instruktur
nasional. Kemudian instruktur nasional melatih instruktur provinsi. Selanjutnya
instruktur provinsi melatih seluruh guru dan kepsek.
Metode
pelatihannya berbasis aktivitas dan kelompok-kelompok. Nantinya ,guru dan
kepsek akan berinteraksi dengan instruktur. “Jadi peserta tidak sekadar
mendengar dan mencatat, tapi lebih aktif lagi,” ucapnya. Adapun
total narasumber dan instruktur nasional yang
terlibat dalam pelatihan K-13 ini sekitar 917
orang. Diharapkan, akhir Juni seluruh guru dan kepsek sudah mendapatkan
pelatihan K-13 agar pekan ketiga Juli bisa langsung melaksanakan pembelajaran.
No comments:
Post a Comment