Jul 26, 2020

Evolusi Manusia Purba

Untuk pembicaraan lebih lanjut perlu kiranya diuraikan serba singkat tentang evolusi. Ciri tubuh makhluk hidup itu ditimbulkan oleh faktor pewarisan dan lingkungan. Satuan pewarisan yang  terkecil adalah gen yang terdapat berderet pada kromosom. Kromosom terdapat berpasang-pasangan dalam inti sel manusia sekarang mempunyai 23 pasang kromosom dan sebuah kromosom terdapat beberapa ribu gen. Setiap manusia ditaksir mempunyai 100000 gen.

Pada kembang biak,gen dari kedua orang tua menurun kepada anaknya sehingga terdapat kombinasi gen yang baru. Dalam suatu populasi gen dan frekuensinya tidak berubah, kecuali kalau ada kejadian-kejadian tertentu. Perubahan dapat terjadi oleh faktor-faktor berikut mutasi, yaitu gen atau kromosom berubah seleksi alam, yang menguntungkan gen-gen yang sesuai dengan lingkungan sehingga bertambah banyak dari generasi ke generasi,dan mengurangi gen yang tidak sesuai contohnya arus gen yaitu mengalirnya gen kedalam atau keluar suatu populasi dan perubahan frekuensi gen secara rambang dalam populasi kecil yang disebut efek perintis. perubahan frekuensi gen disebut evolusi yang berlangsung lambat laun dari angkatan ke angkatan, dan keempat faktor tadi disebut faktor-faktor revolusi.

Oleh karena itu salah satu faktor itu pasti akan ada dalam suatu jangka waktu evaluasi senantiasa terjadi. Proses evolusi yang banyak terjadi dan dapat diamati ialah mikroevolusi yaitu perubahan frekuensi gen dalam ukuran kecil di bawah tingkat spesies. Mikroevolusi ini menyebabkan timbulnya populasi lokal subras dan ras baru. Perubahan frekuensi gen disini tidak cukup banyak untuk menyebabkan hilangnya inter fertilitas. Jika ini sampai lenyap, terjadilah spesies baru dan prosesnya disebut spesiasi. Dalam hal ini kelompok yang baru terjadi terpisah secara biologis dari kelompok asalnya sehingga gen yang dimiliki oleh kelompok masing-masing tidak dapat dipertukarkan.

Golongan-golongan di atas spesies terjadi melalui proses makroevolusi dalam hal ini terjadi adaptasi yang baru dan mengalami spesialisasi terhadapnya. Proses evolusi terjadi dalam jangka waktu yang sangat panjang sehingga prosesnya tidak pernah dapat diamati.

Dalam evolusi manusia kita lihat ada beberapa proses penting yang terjadi titik pertama-tama adalah sikap tubuh dan cara bergerak itik sikap tegak adalah hal yang pokok, oleh karena mempunyai rentetan akibat dalam evolusi manusia selanjutnya. Sikap tegak mulai dengan kemampuan duduk tegak dan melalui tahapan berlari tegak serta berjalan tegak akhir dengan berdiri tegak untuk waktu yang lama. Dalam proses ini terjadi perubahan-perubahan pada tulang belakang, berpindahnya titik berat badan mendekati anggota bawa dan spesialisasi anggota bawah untuk menampung berat badan seluruhnya serta bergerak. Anggota atas dibebaskan dari bebannya menampung berat badan dan bergerak serta menjadi lebih kecil daripada anggota bawah.

Perubahan-perubahan terjadi pada tubuh sendiri karena letaknya berubah dari horizontal ke vertikal. Panggul sekarang menampung berat tubuh diatasnya dan isi rongga perut titik berat badan juga harus mendekati tulang belakang sehingga dada menjadi pipih dan arah muka belakang dan lebar. Panggul menjadi lebih besar dan lebar serta dasarnya bertambah kuat. Otot-otot yang perlu untuk berjalan tegak pada panggul dan paha berubah pula. Peredaran darah tertentu terpengaruh oleh perubahan sikap tubuh demikian pula persalinan dan beberapa fungsi tubuh yang lain.

Tulang-tulang tungkai makin bertambah kuat untuk menunjang berat badan tulang paha relatif bertambah panjang dan berat tulang kering bertambah besar. Jari kaki mengalami reduksi oleh karena itu tidak dipakai lagi untuk menggenggam. Dari fosil jejak kakinya kita dapat mengetahui bahwa kaki manusia neanderthal pendek dan lebar.

Seperti sudah disebutkan tadi, salah satu akibat berdiri tegak adalah pembebasan tangan dari tugas menunjang badan. Lengan seluruhnya dapat bergerak lebih leluasa dari pada tungkai lengan atas dapat diputar melalui sumbu bujur sehingga lebih mudah menggunakan tangan untuk menggenggam dan pekerjaan-pekerjaan cermat lain. Lengan bawah menjadi lebih pendek daripada lengan atas.

Yang terpenting pada lengan ialah tangan sendiri yang makin berkembang untuk menggenggam cermat seperti dalam menggunakan alat kecil tidak hanya untuk menggenggam kukuh rapat dalam menggunakan alat besar. Mantap ini diperlukan pengawasan dan koordinasi otot-otot tangan dengan teliti. Peran ibu jari sangat penting dalam menggenggam cermat. Pekerjaan yang dilakukan dengan tangan juga makin lama makin cermat. Sekali-sekali tangan masih dipakai untuk membantu menumpu badan tetapi sebagian besar pekerjaannya berhubungan dengan membuat dan mempergunakan alat, mempertahankan diri, menyelidiki lingkungan sebagian demi sebagian mencari membawa mempersiapkan dan menyuap makanan memelihara kebersihan badan dan mengasuh anak-anak.

Evolusi tangan sangat berpengaruh bagi evolusi budaya. Memakai, membawa, dan membuat alat dimungkinkan oleh pembebasan dan perkembangan. Berburu dan membawa hasil perburuan dan selanjutnya berbagai makanan juga dimungkinkan oleh perkembangan tangan telah disebutkan di atas bahwa sebelah tangan menjadi lebih dominan biasanya tangan kanan demikian pula kaki.

Selain sikap tegak yang pokok dalam evolusi manusia ialah evolusi kepala.tengkorak terdiri atas tangkorak muka tengkorak kota oleh karena itu evolusi kepala berhubungan erat dengan evolusi muka sebagai bagian teratas sistem pencernaan dan pernapasan serta evolusi.

Perubahan makanan dan cara mengolahnya mempengaruhi alat pengunyah. Mulut pada primata tidak merupakan alat penangkap atau pengambil makanan-makanan dibawa dengan tangan ke mulut yang bekerja sebagai alat pengukurnya dan sebagai alat pencerna. Pengolahan sangat sedikit dilakukan sehingga diperlukan geraham yang besar besar untuk mengunyah. Gigi-gigi yang besar tentu harus dikandung dan digerakkan oleh rahang yang besar dan kuku yang selanjutnya digerakkan pula oleh otot-otot kunyah yang tegap. Oleh karena itu tempat melekatnya otot itu perlu besar pula dan hal ini mempengaruhi bentuk tengkorak. Rahang yang besar niscaya akan menonjol ke depan lebih-lebih jika otak tidak besar. Untuk menjaga keseimbangan kepala rahang yang besar dan berat di muka perlu ditimbangi oleh otot otot tengkuk yang kuat pula. Tenaga yang ditimbulkan rahang waktu mengunyah perlu disalurkan ke arah tenggara sehingga terdapat penebalan dan penguatan pada tulang-tulang seperti tonjolan di atas kening tulang pipi yang kuat dan lain-lain.

Penemuan dan pembuatan api pada pleistosen tengah serta kemajuan yang dicapai dalam membuat alat-alat batu menimbulkan kemajuan pula dalam mengolah makanan. Akibatnya pekerjaan mengunyah berkurang yang selanjutnya mengakibatkan reduksi alat pengunyah. Gigi-gigi pipi mengecil, demikian pula rahang dan otot ototnya. tempat perlekatan otot ini juga tidak mencolok lagi dan bangunan-bangunan pada tulang yang menampung gaya kunyah menyusut. Bagian yang tidak menyusut pada rahang bawah tinggal sebagai dagu. Moncong mundur sehingga berada tepat vertikal di bawah muka bagian atas.

Seperti dikatakan di atas, evolusi otak sangat mencolok pada manusia baik dalam besarnya maupun strukturnya. Dari australopithecus ke pithecanthropus isi tengkorak yang mencerminkan volume otak, melipat dua dan dari pithecanthropus ke homo membesar kira-kira satu setengah kali. Pembesaran otak tentu saja mengubah bentuk tengkorak yang bertambah tinggi serta membulat dimuka atas samping dan belakang. Pembesaran ke muka menyebabkan dahi maju ke atas mata sehingga tonjolan kening melindungi bola mata dari atas dan untuk menampung gaya kunyah tidak diperlukan lagi. Pembesaran ke atas menyebabkan atap tengkorak lebih melengkung baik dalam arah lintang maupun dalam arah bujur.  Pembesaran ke samping menyebabkan lebar tengkorak terbesar terdapat tinggi pada samping kepala tidak dekat dasar tengkorak lagi. Pembesaran ke belakang menyebabkan sudut yang terdapat pada kepala belakang lenyap. Oleh karena otak kecil juga bertambah besar dan otot otot tengkuk mengecil kontur belakang kepala berubah sama sekali. Melengkungnya kontur kepala dalam arah bujur juga disebabkan oleh melengkungnya sumbu dasar tengkorak.

Berkurangnya peran alat pembantu dalam evolusi manusia mengakibatkan rongga hidung tidak menonjol lagi ke depan dan bagian otak yang berhubungan dengan pembauan mengalami reduksi. Hal ini terjadi lebih awal daripada reduksi rahang. Sebaliknya indra penglihat menjadi lebih penting pada primata sehingga bagian belakang otak yang berhubungan dengan penglihatan relatif membesar. Akan tetapi, perkembangan yang terpenting dalam pembesaran otak pada manusia ialah membesarnya secara luarbiasa baga dahi dan baga samping. Hal ini berhubungan dengan berkembangnya keinginan dan prakarsa serta pengendaliannya kepribadian daya simak pemikiran dan asosiasi serta integrasi pengalaman.

Sekarang sampailah kita pada perkembangan biososial manusia. Dalam aspek ini ada tiga hal yang terpenting, yaitu pembuatan alat, organisasi sosial dan komunikasi dengan bahasa. sebagai telah diuraikan lebih dahulu, perubahan dalam sikap tubuh membebaskan tangan dari pekerjaan menumpu badan. Kemahiran menggenggam dan mempertentangkan ibu jari, koordinasi otot-otot tangan dan mata,serta perkembangan pada otak yang berhubungan dengan itu menimbulkan kepandaian baru berupa pemakaian dan pembuatan alat-alat dari kayu batu dan sebagainya. Kepandaian ini menimbulkan perubahan dalam cara mencari makan Dan mengolah makanan. Kemungkinan untuk berburu binatang-binatang besar mulai ada, yang memungkinkan kelompok berbagai makanan dalam suatu kelompok, bahkan menyimpannya untuk sementara, dengan membawanya ke pangkalan. Berburu binatang besar perlu dilakukan oleh suatu kelompok yang menggunakan isyarat-isyarat dalam mengatur siasat bersama. Komunikasi penting pula dalam berbagai makanan dan waktu makan bersama. Komunikasi juga perlu dalam membuat alat-alat yang serupa untuk keperluan tertentu dan meneruskan kepandaian itu kepada angkatan berikut. Dominasi otak mulai terdapat, yaitu sebelah otak lebih berperan untuk fungsi tertentu dan sebelah lagi untuk fungsi-fungsi lain. Sebelah anggota lebih kuat dan daripada anggota yang lain, dalam membuat alat matun asalnya pengen utama yang memegang batu palu dan tangan pembantu yang memegang batu inti.

Dasar kelompok ditentukan oleh besar daerah yang perlu dan dapat dipakai untuk pemburuan serta oleh hasil pemburuan. Berpindah-pindah tempat dalam menyesuaikan diri dengan sumber makanan dan musim tidak boleh terganggu oleh besarnya kelompok. Kehidupan manusia purba yang relatif sulit menyebabkan angka kematian tinggi, terutama di kalangan anak-anak, umur yang dapat dicapai tidak tinggi pula. Oleh karena itu, datangnya populasi dibatasi oleh lingkungannya sendiri. Jika pada suatu waktu penduduk di suatu daerah melebihi jumlah optimal untuk lingkungannya, sebagian dari kelompok itu memisahkan diri ataupun mungkin dilakukan pembunuhan anak-anak, terutama anak perempuan.

Dalam hidup berburu pembagian kerja menurut jenis kelamin atau golongan umur mungkin sudah ada pula. Dalam berburu hewan, terutama yang besar-besar, perempuan tidak ikut serta, mereka tinggal di pangkalan dengan anak-anak dan orang tua serta mengumpulkan bahan makanan dalam jarak dekat seperti hewan-hewan kecil buah-buahan, biji-bijian, umbi-umbian, dan daun-daunan. diduga perempuan yang meninggal dalam kehamilan dan persalinan sangat banyak. Kematian perempuan di puncak masa suburnya dan pembunuhan anak-anak perempuan membatasi pula pertumbuhan penduduk.

Ingatan dan asosiasi sangat penting dalam berburu binatang besar. Demikian pula kemampuan bertindak cepat dan gotong-royong. Oleh karena itu, waktu mencari makan, laki-laki dan perempuan, anak-anak orang tua berpisah, kebutuhan akan komunikasi dengan bahasa di pangkalan makin bertambah. Berbagai makanan menunjukkan pola komunikasi. penemuan, pemakaian, dan pemeliharaan api memungkinkan kegiatan sosial diteruskan sesudah matahari terbenam, karena menjadi alat penerangan, pemanasan, dan penangkal terhadap binatang buas. Bahasa yang cukup kompleks baru ada pada tingkat homo sapiens dengan perkembangan otaknya yang lebih lanjut.

Berdasarkan temuan yang ada sampai sekarang,  australopithecus diketahui hidup di Afrika Selatan dan di Afrika timur. Pithecanthropus yang lebih penting dalam evolusi kearah manusia modern, lebih banyak ditemukan di Asia yaitu Asia tenggara dan Asia timur. Pithecanthropos terdapat pula di Afrika timur dan Afrika Utara serta di Eropa tengah dan Eropa selatan.

Pada umumnya ahli-ahli berpendapat bahwa manusia purba berasal dari suatu tempat lalu menyebar ke daerah-daerah lain. Teori yang menganggap manusia berasal dari banyak tempat, sukar menerangkan bagaimana keturunan masing-masing yang berevolusi secara terpisah pada akhirnya terdapat inter fertil. cara manusia purba menyebar adalah sedikit demi sedikit dalam kelompok-kelompok kecil terutama dalam usaha mereka mencari makan di daerah yang lebih baik oleh karena itu di tempat semula timbul perubahan-perubahan lingkungan yang mengakibatkan bertambah sedikitnya perburuan ataupun karena populasi bertambah besar sehingga memerlukan daerah perburuan bahan yang lebih luas. oleh karena penyebaran berlangsung dalam beratus ribu tahun, penghunian semua benua terjadi dengan lambat sekali. terpisah-pisahnya kelompok-kelompok baru dalam lingkungan-lingkungan yang baru memungkinkan pula faktor-faktor evolusi memegang peranan lebih banyak sehingga perbedaan semakin banyak timbul di antara mereka,lebih-lebih yang kediamannya sudah sangat berjauhan dan telah terpisah sangat lama.

Homo neanderthalensis terutama banyak terdapat sisanya di Eropa, tetapi ditemukan juga di Asia barat dan di Asia Utara serta di Afrika. Di Eropa manusia neanderthal ini menyesuaikan dirinya dengan zaman es. Homo sapiens sudah menyebar ke segala benua, termasuk Amerika dan Australia, melalui jembatan-jembatan darat yang timbul di zaman zaman es atau dengan
berlayar dalam jarak dekat sepanjang rangkaian pulau dan akhirnya dengan berlayar dalam jarak jauh
logoblog

No comments:

Post a Comment