Ciri Khas
Individu Genius
Individu yang
tergolong “genius “ selain memiliki ciri intelegensi yang sangat tinggi ,
memiliki ciri –ciri lain yang membedakannya individu normal atau dibawah
normal. Menurut J.S.Renzuli dan Utami Munadar
Ciri Khas Individu Genius terbagi tiga ciri khas yaitu.
1.
Kemampuan di atas rata – rata
Yaitu berkenaan dengan inteligensinya yang sangat tertinggi . Artinya IQ
130 ke atas merupakan tingkatan inteligensi yang tinggi, Oleh karena itu tidak
terdapat lagi tingkatan inteligensi di atas.
Faktor inteligensi yang tinggi merupakan pendukung individu yang
bersangkutan untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Menurut Asubel dan
Robinson 1972 bahwa Intelegensi dapat dijadikan prediksi yang paling jitu
terhadap prestasi belajar individu yang bersangkutan. Menurut PB3K Jakarta (1975) berdasarkan hasil
pengukuran tes inteligensi ( tanpa memperhatikan faktor uyang lainnya ) para
siswa yang menduduki tingkatan pendidikannya sampai DR/ Ph.D.
Kemampuan intelektual positif individu “genius” dapat diamati dari perilaku
yang tampajk seperti yang di kemukakan oleh Utami Munandar (1987) antara lain :
1. mudah menangkap pelajaran
2. memiliki kemampuan yang tinggi dalam abstraksi , generalisasi , dan hubungan sebab akibat.
3. Daya konsentrasinya sangat baik.
4. ungkapan diri lancar dan jelas
5. perhatiannya sangat luas , pengamatannya tajam dan cermat
6. cepat dalam memecahkan masalah
7.memiliki daya ingat yang baik
8. senang mempelajari kamus, peta, dan ensiklopedia
9. memiliki imajinasi yang luar biasa.
10. cepat menemukan kekeliruan dan kesalahan
1. mudah menangkap pelajaran
2. memiliki kemampuan yang tinggi dalam abstraksi , generalisasi , dan hubungan sebab akibat.
3. Daya konsentrasinya sangat baik.
4. ungkapan diri lancar dan jelas
5. perhatiannya sangat luas , pengamatannya tajam dan cermat
6. cepat dalam memecahkan masalah
7.memiliki daya ingat yang baik
8. senang mempelajari kamus, peta, dan ensiklopedia
9. memiliki imajinasi yang luar biasa.
10. cepat menemukan kekeliruan dan kesalahan
2. Kreatifitas
Kretaifitas merupakan ciri khas kedua pada diri individu “genius” . Tampak
dewasai ini pakar – pakar pendidikan lebih banyak menyoroti kreatifitas ,
daripada faktor intelegensi.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan atau karya nyata yang
berlainan dengan apa yang lazim di kenal. Proses kreativitas terjadi melalui
empat tahap yaitu
a. Tahap persiapan yaitu tahap
pengumpulan data atau informasi , percobaan – percobaan untuk untuk pemecahaan
suatu masalah dengan alternatif –
alternatif pemecahannya
b. Tahap pengeraman yaitu suatu
peroses pemecahan masalah yang seakan terlupan dalam prasadar dalam jangka
waktu ketidak pastian.
c. Tahap Pencerahan yaitu di kala
tahap pengeraman tiba saatnya , muncul pencerahan yang berupa suatu inspirasi
atau gagasan terhadap pemecahan masalah.
d. Tahapan verifikasi berupa suatu kajian terhadap pencerahan yaitu suatu
evaluasi terhadap suatu inspirasi atau gagasan , secara kritis dan realistis.
Menurut Utami Munandar 1987 bahwa
sifat – sifat Positif Kreatifitas yang mendorong serta mendukung penemuan karya
baru diantaranya
1. dorongan ingin tahu benar
2. bebas dalam menyatakan pendapat
3. mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkan , tidak mudah
terpengaruh orang lain.
4. keaslian tinggi dalam ungkapan gagasan
karangan dan sebagainya dalam pemecahan masalah mengunakan cara –cara
orisinal yang jarang diperlihatkan oleh anak – anak lain.
5. dapat bekerja sendiri
6. senang mencoba hal – hal baru
7. Kemampuan mengembangkan atau
merinci suatu gagasan ( kemampuan elaborasi )
Sesungguhnya bukan hal yang tidak mungkin bila secara cermt guru – guru ,
konselor , juga orang tua bersangkutan untuk mengamati, mendeteksi, perilaku
yang muncul sebagai pencerminan pribadi kreatif dalam prilaku pribdi produktif.
Sampel prilaku yang berprilaku produktif memiliki kecendrungan
a. mampu bekerja keras dan
bersungguh – sungguh serta berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik –
baiknya.
b. mampu bekerja secara teratur dan
tertib menurut urutan – urutan tertentu
c. Mampu bekerja sendiri secar
kretif tanpa menunggu perintah sehingga
mampu mengambil keputusan sendiri.
d. Mampu bekerja sama secara
bersahabat dengan orang lain tanpa merugikan dirinya sendiri denga orang lain.
e. Tanggap terhadap perubahan –
perubahan yang terjadi di lingkungan sehingga tidak kaku di lingkungan yang baru.
f. Ulet dan tekun bekerja tanpa
mengenal lelah dan bosan.
g. Mampu bergaul dan berpartisipasi
dalam kegiatan dengan jenis kelamin lain.
3. Komitmen akan tugas.
Komitmen akan tugas belum banyak
dikenal pendidik secara umum . Mereka lebih mengenal motivasi atau pengikatan
diri terhadap tugas. Komitmen akan tugas mengandung pengertian aadanya
motivasi yaitu sesuatu kekuatan untuk berperilaku dan terarah kepada
suatu tujuan tertentu. Adanya komitmen akan tugas akan berperilaku terarah
kepada suatu tujuan kreatif .Bahwa komitmen akan tugas tidak secara otomatis
mencakup task involtment achivement motive khususnya yang berkenan dengan tugas
– tugas dan prestasi belajar di sekolah . Alasannya tidak setiap siswa
menyenangi dan tertarik kepada seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah.
Agar individu genius mencapai prestasi belajar sesuai dengan potensi yang
mereka miliki , perlu adanya task involtment dan achievement motive, baik yang
timbul atas inisiatif dirinya sendiri maupun yang timbuk karena mendapat
dorongan dari pihak guru, konselor ataupun dari pihak orang tua.
BACA JUGA ===>Kelemahan – Kelamahan Individu Genius
BACA JUGA ===>Kelemahan – Kelamahan Individu Genius
No comments:
Post a Comment